“Pertemuan beberapa bulan yang lalu saat mengunjungi kediamannya bersama Mbak Tutut. Beliau sudah lemah, sudah sakit kanker bertahun-tahun dan selama ini sudah berobat, dalam usianya 87 tahun beliau sudah lemah,” kata dia.

Tidak hanya keluarga dan kerabat, ratusan warga dari berbagai elemen dan komunitas, ratusan personel TNI, kepolisian, dan veteran ikut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dalam prosesi pemakaman yang dimulai pukul 19.30 WIB itu.

Pusara Probosutedjo diapit dua makam, yakni makam ayahandanya Atmopawiro di sebelah kanan dan makam Kyai Joyowigeno yang merupakan tokoh masyarakat Kemusuk di sebelah kiri.

Probosutedjo meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo pada pukul 7.05 WIB pagi tadi. Probosutedjo lahir di Bantul, Yogyakarta, pada 1 Mei 1930. Dia dikenal sebagai pengusaha ternama Indonesia.

Semasa hidup, Probosutedjo menjabat sebagai Direktur Utama PT Menara Hutan Buana. Ia memiliki Yayasan Menara Bhakti, Universitas Mercu Buana Jakarta, dan Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ia juga tercatat menjadi penasihat di Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Andy Abdul Hamid