Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Dewan Pakar, Titiek Soeharto mengaku menghormati putusan aklamasi yang menjadikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Dia pun merasa perlu ada revitalisasi dalam kepengurusan di kepemimpinan yang baru.

“Saya rasa kalau revitalisasi untuk pengurus perlu ya. Kita cari yang muda-muda dan memang kerjanya bagus. Dievaluasi kemarin-kemarin yang cuma nama aja banyak tapi enggak kerja,” ujar Titiek saat menghadiri Munaslub Golkar di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12).

Terkait soal Sekjen, Titiek menyarankan agar diisi oleh sosok berlatar belakang militer. Agar kedepan Golkar lebih solid dan tal ada faksi.

“Kalau saya lebih baik, kalau bisa yang TNI. Kita sudah lama Golkar tidak punya sekjen yang dari TNI. Waktu itu zamannya orba sekjennya TNI, kita bisa solid, bagus Golkarnya,” kata putri Soeharto ini.

Meski demikian, ia belum punya nama untuk mengisi jabatan tersebut. Ia pun tak secara blak-blakan menyebut kader Golkar dari TNI yang dimaksud.

“Mungkin dari yang sudah ada ya. Karena mereka berdua sudah didalam jadi mungkun sudah tahu jalannya gimana,” katanya.

Lebih lanjut soal posisi dirinya di kepengurusan Golkar yang baru, Titiek mengaku tak ada tawar-menawar dengan Airlangga. Termasuk soal ketuam. Pasalnya, ia sempat ingin maju melawan Airlangga dalam kontestasi pemilihan caketum di Munaslub.

“Enggak ada tawaran-tawaran, kita tetap saling bantu, kalau memang semuanya sudah memutuskan Airlangga aklamasi sebagai ketum kita dukung enggak ada salahnya juga Airlangga jadi ketum,” katanya.

Saat disebut sebagai calon kuat menjadi Ketua DPR, Dia menyerahkan sepenuhnya kepada ketua umum.

“Kita serahkan pada Airlangga saja,” pungkas Titiek.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka