Pekanbaru, Aktual.com – Bantuan dari negara tetatangga seperti Malaysia dan Singapura untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera belum terlalu membuahkan hasil.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan, dari pantauan satelit, Selasa (13/10), terlihat jumlah titik panas di Pulau Sumatera malah terus bertambah.
Kini jumlah titik panas di Pulau Sumatera menjadi 300 titik. Dari jumlah itu, 75 persennya, yakni 222 titik tersebar di Sumatera Selatan. Hal itu menunjukkan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel sangat parah.
“Pagi tadi pukul 7.00 WIB, titik panas di Sumsel 128 titik dari total 156 titik di Sumatera. Sekarang jadi 222 titik, berarti terdapat penambahan 66 titik panas,” kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin, di Pekanbaru, Selasa (13/10).
Dibeberkan dia, 300 titik panas tersebut tersebar di delapan provinsi, termasuk Sumsel. Di Lampung terpantau 31 titik, Jambi 22 titik, Bengkulu 13 titik, Bangka Belitung enam titik, Kepulauan Riau tiga titik, Riau dua titik, dan Sumatera Barat satu titik.
“Untuk visibilitas atau jarak pandang di wilayah Pekanbaru sekitarnya serta Pelalawan masing-masing sekitar 1.200 meter. Dumai dan Rengat sekitar 2.000 meter,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Indonesia bisa beres dalam waktu dua minggu, bahkan lebih cepat dari itu, setelah ada bantuan dari negara-negara lain.
“Target (selesaikan masalah asap) kira-kira dua minggu dari Menko Polhukam dan Kepala BNPB, tapi saya berharap bisa lebih cepat dari itu,” kata Presiden Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh: