Padang, Aktual.com – Sebaran hotspot (titik panas) di Pulau Sumatera hari ini, Jumat (23/10) berkurang dari kemarin. Hal tersebut terlihat dari data informasi Stasiun Global Atmosfer Watch (GAW) Kototabang, dimana mencapai 273 titik panas.
“Data ini dari pantauan Satelit Terra & Aqua (MODIS) pada pukul 05.00 WIB, titik panas di Pulau Sumatera ada 273 titik. Itu tersebar Sumatera Selatan 183 titik, Riau 38 titik, Jambi 30 titik, Lampung 15 titik, Bengkulu 4 titik, Bangka Belitung 1 titik dan Sumatera Barat 1 titik, tepatnya di Kabupaten Dharmasraya,” ujar Staf Data dan Informasi GAW Kototabang, Albert via seluler.
Kadar udara sendiri, terpantau terakhir pukul 11.00 WIB, PM 10 pada level 339 Ug/m3 dengan kategori ‘TIDAK SEHAT’. “Kemarin level ‘BERBAHAYA’, ini turun dari hari kemarin,” tuturnya.
Terkait peningkatan intensitas kabut asap, terutama di Sumatera Barat, menurutnya minimnya potensi hujan dibagian Selatan Sumatera menyebabkan peluang kemunculan titik panas tetap tinggi. “Kemudian, peningkatan peluang hujan pada sore hingga malam hari yang tidak merata terutama dibagian Pesisir Sumbar akan menyebabkan dampak kabut asap masih akan dirasakan di Sumbar,” jelasnya.
Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping Padang peluang hujan pada sejumlah daerah di Sumatera Barat tidak merata. “Untuk hari ini saja, rata-rata berawan. Hanya ada peluang hujan sedang hingga lebat pada sore hingga malam hari untuk daerah Mentawai, sebagian Agam dan Pasaman Barat,” kata Kepala Bagian Informasi dan Observasi BMKG Ketaping Padang, Budi Samiaji di Padang.
Sedangkan untuk arah angin dari Tenggara Selatan menuju Barat Laut dengan kecepatan rata-rata 5-17 Kilometer perjamnya. “Arah angin masih menjadi salah faktor utama kiriman kabut asap. Sementara untuk jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau masih dalam kategori normal,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: