JAKARTA, AKTUAL.COM-Presiden Joko Widodo, Rabu (15/6) kemarin resmi mengirimkan surat kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang nama Calon Kapolri baru pengganti Jenderal Badrodin Haiti. Presiden mengirim satu nama, yakni Komjen Pol Muhammad Tito Karnavian, Ph.D.

Menurut Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Herry Sucipto,  pilihan presiden yang jatuh pada Jenderal Tito Karnavian dinilai sangat tepat mengingat rekam jejak mantan Kadensus 88 tersebut.

“Hemat saya, ini pilihan yang tepat. Kedepan Polri butuh fikur yang kuat, tegas, dapat mengayomi semua dan cerdas. Semua itu ada pada diri Tito Karnavian,” nilai Hery.

Dalam pandangan anggota Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional, PP Muhammadiyah tersebut, Tito yang berbintang tiga paling muda di antara jenderal polisi lainnya memiliki rekam jejak dan prestasi yang luar biasa.

“Kalau soal prestasi, tak diragukan lagi. Ia memimpin operasi anti teror dan menangkap gembong teroris Dr Azahari, juga Noordin M Top. Tito juga yang berhasil menangkap Tommy Soeharto. Semasa jadi Kapolda Metro, ia berhasil membereskan bom Thamrin dalam dua setengah jam, dan segudang prestasi lain,” papar Hery.

Dari sisi kecerdasan, kemampuan dan kompetensi, lanjut dia, Tito memiliki semua. Secara akademik, jelasnya, Tito memperoleh gelar S2 dan S3 di luar negeri, menguasai tujuh bahasa, dan lulusan Akpol terbaik angkatan 87 (meraih penghargaan Adhi Makayasa).

“Dia juga ahli strategi di lapangan. Jadi lengkap sudah. Ini modal penting yang akan menjadi pelengkap Tito mengemban amanat sebagai Tribrata-1 kelak. Saya yakin dan oprimis, Polri di bawah kepemimpinan Tito akan lebih baik,” jelas alumnus Al-Azhar Mesir tersebut.

Ia menambahkan, sikap Tito yang luwes dan ngemong, serta spektrum pergaulannya yang luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, dan dekat dengan kalangan umat dan ulama, adalah modal lain dia kelak menjalankan tugas.

Karena itu, pilihan Presiden Jokowi tidak salah. Presiden mengamanatkan Tito untuk melakukan reformasi di tubuh Polri, dan saya melihat Kepala BNPT itu adalah orang yang tepat melakukan reformasi tersebut,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs