Jakarta, Aktual.com – Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai Kongres V PDI Perjuangan yang dijadwalkan penyelenggaraan dipercepat menjadi mulai 8 Agustus di Bali sasarannya untuk konsolidasi partai.
“Banyak agenda politik nasional pasca-pemilu presiden yang harus segera disikapi sehingga perlu segera melakukan konsolidasi partai,” kata Tjahjo Kumolo di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (20/6).
Tjahjo Kumolo hadir di Gedung DPR RI dalam kapasitasnya sebagai Menteri Dalam Negeri untuk menghadiri rapat kerja dengan Komisi II DPR RI untuk pembahasan rencana kerja anggaran (RKA) pada tahun anggaran 2020.
Menurut Tjahjo, agenda politik tersebut antara lain untuk penyegaran struktur organisasi PDI Perjuangan baik di tingkat pusat, di tingkat provinsi, maupun di tingkat kabupaten/kota, menyeimbangkan dengan agenda pemerintahan mendatang, dan konsolidasi internal partai.
Ketika ditanya soal kemungkinan pergantian ketua umum, Tjahjo mengatakan, regenerasi itu bukan berarti harus ada pergantian pucuk pimpinan partai atau ketua umum partai. “Namun, regenerasi bisa dengan melakukan penyegaran struktur partai baik di tingkat pusat maupun daerah,” katanya.
Tjahjo menjelaskan, regenerasi yang akan dilakukan PDI Perjuangan melalui Kongres V adalah penilaian yang akan dilakukan DPP PDI Perjuangan kepada struktur partai di bawahnya, dengan pendekatan untuk lebih mengoptimalkan kinerja, apakah mampu untuk mempertahankan kemenangan atau tidak.
“Saya kira, pengurus pusat, terutama ketua umum, berhak untuk mengevaluasi ketua DPD, ketua DPC, ketua PAC, apakah apakah sanggup untuk menambah atau mempertahankan kemenangan. Karena pada tahun 2020, sudah akan menghadapi pilkada serentak,” katanya.
Dia menegaskan, partai politik itu dinamis dan harus terus bergerak. “Parpol itu terus berkoordinasi dan melakukan konsolidasi internal. Dalam konteks ini PDI Perjuangan melakukan percepatan pelaksanaan kongres untuk percepatan konsolidasi partai,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan