Dia juga menginginkan pemerintah jangan hanya sekadar melarang perempuan yang sudah punya anak untuk tidak menjadi TKI tetapi harus memberikan solusi yang tepat.

“Misalnya harus ada lapangan pekerja lainnya, sebab TKI yang berangkat bukan secara tiba-tiba, mereka menjadi TKI karena masalah faktor ekonomi di mana daerahnya tidak ada lapangan pekerjaan yang menyerap dengan maksimal, dan mereka menjadi pahlawan devisa untuk negara kita,” ucapnya.

Ia juga menilai bahwa program Desa Migran Produktif bisa menjadi model percontohan nasional yang mendapatkan perhatian lebih dari pihak pemerintah pusat.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Syamsul Bachri menilai persiapan pemerintah terkait pembentukan desa migran produktif di sejumlah daerah belum optimal.

Politisi Partai Golkar itu mendukung program Desa Migran Produktif untuk segera dijalankan sehingga masyarakat dapat mengurungkan niatnya untuk bekerja di luar negeri sebagai buruh migran.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan