Jakarta, Aktual.com – Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong menyatakan bahwa Pekerja asal Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air dipersulit karena harus mempunyai KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri). Namun Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid menyebutkan bahwa sejak 2015 KTKLN tidak diwajibkan, cukup hanya dengan mempunyai visa kerja dan kontrak kerja.
Presiden Jokowo mempertegas bahwa dirinya telah memerintahkan kepada semua jajarannya untuk tidak lagi menghambat dalam memberikan pelayanan.
“Tolong segera disampaikan pasti ada oknum-oknum yang menghambat. Hal-hal yang mudah menjadi sulit. Tidak boleh seperti itu. Sampaikan saja dicatat, siapa, kantornya di mana. Biar semuanya jelas, saya tidak mau mendengar hal-hal seperti ini lagi,” kata Jokowi, Minggu (30/4).
Presiden pun memohon maaf atas hambatan yang masih terus terjadi sehingga mempersulit masyarakat.
“Saya mohon maaf jika kejadian-kejadian seperti itu masih terjadi. Ada yang masih belum bisa dikendalikan, akan terus kita perbaiki, kita benahi,” ucap Presiden.
Mengenai tingginya harga bahan pokok menjelang lebaran, Presiden menjelaskan bahwa menjaga keseimbangan tidaklah mudah. Seperti saat musim panen sekarang ini dimana produksi melimpah. Namun, yang dikeluhkan kepada dirinya adalah rendahnya harga gabah dan beras.
“Inilah kondisi yang harus kita kelola, kita hadapi agar masyarakat mendapat keuntungan. Peternak, petani juga mendapatkan keuntungan. Tapi percayalah pemerintah memiliki keinginan yang kuat agar keduanya mendapatkan keuntungan yang sama,” ujar Presiden.
Dalam kunjungan ke Hongkong tersebut Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Selain itu, grup musik Slank juga turut hadir menghibur Presiden bersama masyarakat Indonesia di Hong Kong.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka