Dhani mengatakan burung Elang di lereng Merapi sebenarnya tidak hanya jenis Elang Jawa melainkan ada jenis Elang Hitam, Elang Brontok, Elang Bido dan Elang Sikep madu.

“Hanya saja, dibandingkan jenis lain, Elang Jawa perkembangan populasinya termasuk yang tergolong lambat sehingga terus dimonitor. Setiap tahun Elang Jawa hanya bertelur satu kali, dan itu pun jumlah telurnya hanya satu butir,” katanya.

Selain Elang Jawa, satwa lain di kawasan Gunung Merapi terus dipantau. Bahkan dikawasan itu telah terpasang kamera trap di batang-batang pohon. “Untuk keberadaan Macan Tutul, disampaikan rekaman kamera trap belum menunjukkan bukti Macan Tutul, meski orang dari desa sekitar ada yang mengaku melihat hewan seperti Kucing namun ukurannya besar yang diduga sebagai Macan Tutul. Yang terpantau selama ini baru Kucing Hutan, ukurannya itu seperti kucing rumahan itu tapi motifnya memang seperti Macan Tutul.”

Dia mengatakan meski belum ada bukti kuat dari kamera trap yang menangkap rekaman Macam Tutul, belum bisa dipastikan kawasan itu tak ada Macan Tutul. “Memang ada temuan jejak kaki dengan diameter delapan sentimeter, hanya saja mengenai jejak itu belum dipastikan sebagai jejak Macan Tutul. Kalau jejak Kucing Hutan tidak sebesar itu, karena ukuran diameternya tidak sampai empat centimeter.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu