Jakarta, Aktual.com – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M Zainudin, mengatakan, pemukulan yang dilakukan anggota Marinir TNI AL terhadap anak SD di Cilandak, Jakarta Selatan, merupakan tindakan berlebihan.
“Saya, atas nama TNI AL memohon maaf atas kejadian ini. Sekali lagi kami mengakui tindakan pemukulan anggota kami terlalu berlebihan,” kata Kadispenal ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (13/1).
Laksamana Pertama Zainudin pun menjelaskan kronologi lengkap peristiwa yang terjadi pada Minggu (10/1), sekitar pukul 11.00 WIB, dimana kejadian itu bermula saat seorang anggota Marinir sedang menjemur burung peliharaannya.
Tak lama berselang, T bocah SD yang menjadi korban pemukulan tersebut melintas dan mengambil burung itu.
“Setelah berhasil mengambil burung, dia (T) kemudian lari tapi terjatuh. Burung tersebut lepas. T lalu ditangkap oleh si pemilik burung dan dibawa ke pos jaga Marinir. Di pos jaga itulah, terjadi insiden pemukulan,” kata Laksamana bintang satu ini.
Terkait insiden tersebut, Kadispenal mengakui bahwa reaksi anggotanya terlalu berlebihan, meski ia menambahkan, di komplek itu sudah berulangkali terjadi kasus pencurian burung yang membuat kesal para penghuni.
“Saat ini sedang dilakukan investigasi. Anggota kami akan mendapat sanksi karena tindakannya itu,” katanya.
Ia menambahkan, pada Minggu sore, perwakilan TNI AL sudah menemui keluarga korban dan telah terjadi kesepakatan di antara kedua pihak, sehingga akan diselesaikan secara kekeluargaan.
TNI AL pun, tambah dia, akan menanggung biaya pengobatan dan perawatan T di rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, T akhirnya dirawat di Rumah Sakit Prikasih, Pondok Labu. Ia mengalami luka penganiayaan di punggung dan kepala.
Pada Selasa (12/1) malam, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise menjenguk T di rumah sakit tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara