Anggota TNI AL berbaris saat akan berangkat dengan kapal perang terbaru dari jenis Multi Role Light Frigate (MLRF) KRI Bung Tomo-357 di Dermaga Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (27/8/2015). Dalam pemberangkatan ini, para prajurit mempunyai tugas pokok yaitu mengembangkan misi PBB dan melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO) untuk membantu Angkatan Bersenjata Lebanon atau LAF dalam mencegah pemasukan senjata ilegal dan materiil pendukung lainnya ke Lebanon, serta membantu LAF dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas penegakan kedaulatan.

Jakarta, Aktual.com — Tim gabunga TNI AL berhasil menangkap ABK Kapal FV Viking di perairan Tanjungberakit, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang selama ini menjadi buronan Interpol Norwegia atas sejumlah tindak kejahatan.

Komandan Lantamal IV/Tanjungpinang Kolonel Laut (P) S Irawan mengatakan, penangkapan dilakukan anggota TNI AL yang bertugas di KRI Sultan Toha Saifuddin-376 dan Helikopter Bolco NP 408 pada Kamis (25/2) sore.

“KRI Sultan Toha berhasil merapat dan menggiring FV Viking menuju Pangkalan TNI AL di Tanjunguban,” ujar dia di Tanjungberakit, Jumat (26/2).

Berdasarkan pesan rahasia Interpol Norwegia, kapal tersebut telah 13 kali berganti nama, 12 kali berganti bendera dan mengubah delapan kali tanda panggilan.

Pelanggaran yang dilakukan oleh awak kapal itu antara lain diduga melanggar hukum nasional, serta peraturan dan konvensi Internasional. Awak FV Viking juga terlibat dalam penipuan yg berhubungan dengan kejahatan perikanan.

TNI AL berhasil menangkap 11 awak kapal berkebangsaan Myanmar, Argentina, Peru dan Indonesia. “Bos dalam kapal itu adalah WN Myanmar.”

Sampai saat ini Lantamal IV/Tanjungpinang telah menyiapkan tim pemeriksa gabungan yang terdiri dari anggota intelijen, anggota Dinas Hukum dan Satuan Keamanan Laut.

“Penangkapan berawal dari menerima informasi yang disampaikan ILO Singapura IFC/MSTF 24 Febuari 2016 pukul 22.32 tentang kapal pelaku ilegal fishing masuk DPO Interpol Norwegia (berdasarkan purple notice), dengan AIS dalam keadaan ‘off’ pada posisi Lat 0126.7N Long 10435.8E (sekitar 12,5 NM utara Tg Berakit).”

Dia menceritakan tim Western Fleet QUick Response Lantamal IV/Tanjungpinang diperintahkan untuk melaksanakan penindakan dari informasi tersebut.

Selanjutnya KRI Siribua-859 yg berjarak 7 Nautical Mile di Utara Tanjungberakit melaksanakan manuver ke posisi yang dimaksud, namun cuaca buruk menyebabkan KRI Siribua 859 tidak dapat menuju FV Viking.

KRI Siribua kemudian berlindung. Lalu Puskodal Lantamal IV melaksanakan kordinasi dengan Wing Udara 2 untuk menyiapkan Helikopter NP 408 dalam melaksanakan pemantauan udara di Utara Tanjungberakit dengan jarak 12,5 NM.

Irawan menambahkan, Helikopter itu siap “take off” menunggu aba-aba atau perintah dari Paban Ops Armabar Jakarta. Kemudian Helikopter NP 408 “take off” dengan Dansatkamla Mayor Laut Harri Ismail menuju daerah operasi dan mendapatkan visualisasi dari kapal FP Viking dengan posisi 0126,771N-10435,879E masih di posisi saat menerima informasi dan berhasil diambil gambar dr udara.

“Selanjutnya mendapat informasi radio KRI Sultan Toha Saifuddin 376DWD FP Viking pd pkl 16.30. Dengan pergerakan taktis Helikopter NP 408 izin mendarat sementara di pelabuhan Internasional Berakit, bersiaga menungguKRI Sultan Toha Saifuddin 376 sampai ke lokasi sasaran.”

Helikopter NP 408 “take off” dari Berakit menuju lokasi pada pukul 16.25 WIB. Pukul 15.30 KRI Sultan Toha Saifuddin proses merapat ke FP Viking. Selanjutnya helikopter itu pada pukul 17.00 WIB kembali ke Lanudal Tanjungpinang.

“KRI Sultan Toha berhasil mengawal FP Viking menuju pangkalan TNI AL Tanjunguban.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu