Jakarta, Aktual.com – Mabes TNI Angkatan Udara PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang rencana pembangunan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang melintasi komplek Trikora Lanud Halim Pedanakusuma, Jakarta Timur.
Penandatangan naskah dilakukan oleh Mabes TNI AU yang diwakili oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasau Marsekal Muda (Marsda) TNI Yadi Husyadi dan PT KCIC yang diwakili oleh Komisaris PT KCIC Antonius Kosasih, yang disaksikan oleh Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Staf Ahli Menteri BUMN Sahal Lumban Gaol, di Mabesau, Cilangkap, Jakarta, Jumat (24/2).
Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 107 tahun 2015 tentang percepatan penyelenggaran prasarana dan sarana Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung, maka Kementerian Pertahanan dan atau Panglima TNI menyerahkan aset tanah dan bangunan milik kementerian Pertahanan/TNI AU yang ada di komplek Trikora Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk dipergunakan sebagai trase jalur, stasiun, sarana dan prasarana pendukung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Pembangunan stasiun dan trase kereta api cepat merupakan program pemerintah yang harus kita dukung, dalam rangka meningkatkan pelayanan transportasi untuk masyarakat guna meningkatkan perekonomian sepanjang rute Jakarta – Bandung,” kata Kasau.
Ia menambahkan TNI AU sudah menyiapkan kebutuhan tanah untuk pembangunan stasiun kereta api cepat seluas 18,6 hektare di kompleks Trikora Halim Perdanakusuma, Jakarta. Namun, di atas tanah tersebut terdapat perumahan dinas dan mess prajurit serta fasilitas sosial lainnya.
Oleh karena itu, Kasau menegaskan agar sebelum proses pembangunan stasiun kereta api cepat, terlebih dahulu pihak PT KCIC membangun rumah dinas, mess prajurit serta fasilitas pendukung lainnya sebagai pengganti di lahan yang sudah disiapkan di Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Selama pembangunan dan operasional ke depannya, agar akses keluar masuk kendaraan tidak mengganggu aktivitas atau kenyamanan warga komplek, maka akan melibatkan pengamanan dari TNI AU baik Paskhas maupun Pomau yang ada di Lanud Halim.
Lahan dan fasilitas TNI AU yang bakal terkena proyek pembangunan stasiun kereta api cepat, berada di sebagian komplek Trikora Lanud Halim Perdanakusuma.
Dilokasi tersebut sedikitnya terdapat 181 KK (Kepala Keluarga) prajurit TNI AU bakal dipindahkan ke lokasi lain, tetapi masih di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma dan PT KCIC akan membangunkan rumah dinas yang lebih luas dengan fasilitas pendukungnya untuk warga komplek yang terkena dampak pembangunan dari Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan