Jakarta, Aktual.co — Komando Daerah Militer IX/Udayana membantah keterlibatan prajuritnya mempotret Kapolresta Denpasar Kombes Djoko Hari Utomo dengan dua terpidana mati Bali Nine.

“Saya pastikan anggota Penerangan Kodam (Pendam) Udayana tidak ada yang memfoto itu foto narsis itu, karena perintah anggota Pendam dari tangan saya,” kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel CZI Abdijon Sinaga dalam keterangan pers di Denpasar, Sabtu (7/3).

Demikian disampaikan Kapendam terkait pernyataan seorang petinggi kepolisian Pulau Dewata di media massa pada Sabtu pagi (7/3) yang menyebut bahwa dalam pesawat yang menerbangkan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, ikut pula staf Hubungan Masyarakat Polda Bali, Kejaksaan Tinggi Bali, TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Udara.

Pernyataan Pangdam yang dijelaskan oleh Kapendam itu disampaikan sebagai klarifikasi bahwa foto yang tersebar ke masyarakat luas itu sama sekali bukan dari Kodam Udayana.

Bahkan, Abdijon juga menyatakan TNI tak terlibat dalam pengamanan saat pemindahan dua narapidana tersebut. Termasuk manuver pesawat tempur Sukhoi yang tak ada kaitannya satu sama lain dengan aksi pemindahan terpidana Bali Nine itu.

Meski demikian Kapendam mengaku memang ada mobil panser dan 35 anggota TNI yang bersiaga membuat barikade pengamanan di Lapas Kerobokan, saat dua napi narkoba itu akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

“Tidak ada personel TNI. Tidak ada permintaan bantuan dari Polri. Kita inisiatif saja. Secara resmi (permintaan bantuan) tidak ada. Kita hanya siapkan saja. Tidak ada perintah minta bantuan dari Polda,” tegasnya.

Kendati demikian, Kodam Udayana akan menelusuri siapa oknum yang mengambil foto tersebut. Juga termasuk motif dari beredarnya foto di dalam pesawat itu.

Foto menghebohkan Kapolresta Denpasar Komisaris Besar Djoko Hari Utomo bersama Myuran dan Andrew di pesawat saat keduanya dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, telah beredar luas di sejumlah media baik nasional maupun internasional.

Akibat foto hebih tersebut, pemerintah Australia melayangkan protes kepada Indonesia yang dinilai tidak etis jika ada petinggi polisi berfoto dengan narapidana yang akan dieksekusi mati.

Artikel ini ditulis oleh: