Sejumlah prajurit TNI mengusung peti-peti jenazah korban jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP ke kendaraan jenazah yang akan menuju TMP Kalibata di Hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (22/3). Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 pada Hari Minggu (20/3) sekitar pukul 17.55 WITA jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah menyebabkan gugurnya 13 prajurit TNI. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, TNI dan KNKT yang melakukan penyelidikan secara tuntas terkait kecelakaan helikopter di Poso.

“Ini harus dilakukan penyelidikan baik dengan TNI atau melibatkan KNKT. Sehingga bisa diketahui persis apa penyebabnya,” ujar dia usai upacara militer pemakaman 13 anggota TNI di Kalibata, Selasa (22/3).

Sedangkan pencarian kota hitam, lanjut Kapolri pihaknya telah mengetahui secara teknis. “Saya tidak tahu teknisnya, apakah helikopter itu ada kotak hitam atau tidak.”

Dia pun kembali menegaskan, bahwa kecelakaan helikopter nahas tersebut tidak terkait dengan tembakan teroris.

“Yang jelas bukan karena tembakan. Saya tahu karena pernah tugas di sana. Ketemunya juga dekat bandara dan daerah itu juga tidak rawan.”

Kendati begitu pihaknya telah mendapatkan laporan, helikopter itu jatuh akibat cuaca buruk.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu