Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi berharap dalam lima tahun pembangunan tidak hanya memenuhi kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur.
“Dengan berbagai upaya itu, kita berharap agar TNI lebih siap dalam menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis khas negeri kita, sebagai negara maritim,” ujar Presiden Jokowi dalam pidato di Upacara HUT ke-70 TNI di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin (5/10).
Oleh karena itu, Indonesia perlu meningkatkan kapasitas pertahanan nasional melalui pembentukan TNI yang profesional.
Sebagai tentara profesional, prajurit TNI harus benar-benar terdidik dan terlatih. Selain itu, juga harus terus menerus meningkatkan kemampuannya dengan melakukan latihan-latihan berkesinambungan.
Untuk membangun kekuatan pertahanan, Indonesia harus bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara terpadu di ketiga matra pertahanan.
“Modernisasi teknologi pertahanan memang diperlukan untuk terus menerus mengimbangi kemajuan zaman,” ujar Jokowi.
Selain itu, Indonesia juga sedang mewujudkan kemandirian pertahanan dengan mengurangi ketergantungan impor kebutuhan pertahanan melalui pengembangan industri pertahanan nasional.
Selain itu penyiapan kualifikasi komando, mekanisme persediaan logistik dalam operasi militer dan nonmiliter, sinergitas antarkorps dan antarinstansi, serta kualifikasi keterampilan melaksanakan operasi juga merupakan hal yang penting.
“Untuk itu, negara akan benar-benar memastikan adanya penghormatan yang layak bagi para prajurit TNI.”
Artikel ini ditulis oleh: