Sejumlah anggota Polri dan prajurit TNI mengikuti apel gabungan pergeseran pasukan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (18/4). Sebanyak 62 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww/17.

Jakarta, Aktual.com – Putaran final pemungutan suara pemilihan Gubernur DKI Jakarta tengah berlangsung. Personel keamanan termasuk TNI juga sudah siap mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi warga ibukota tersebut.

Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari menegaskan keberadaan TNI harus memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat dan petugas KPPS mulai dari rumah menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), saat melakukan pencoblosan hingga kembali lagi ke rumah masing-masing.

“Tugas yang diemban personel TNI dan Polri pada pengamanan Pilkada putaran kedua DKI Jakarta merupakan tugas mulia, karena bertujuan untuk menjamin warga Jakarta aman, tenteram dan damai, tanpa tekanan dan unsur premanisme saat melaksanakan pesta demokrasi,” ujar Abdul Kharis saat memantau kesiapan tim saksi di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (19/4).

Lebih lanjut, Abdul menuturkan, Kasus Iwan bopeng menjadi pelajaran serius premanisme yang menyerang petugas KPPS. Karenanya, menjadi tugas personel TNI dan Polri untuk menjamin keamanan warga Jakarta yang akan melakukan pencoblosan di masing-masing TPS.

“Dan ingat kasus premanisme Iwan bopeng, itu jangan sampai terulang premanisme di sekitar TPS” tegasnya.

Kharis juga menekankan bahwa hak memilih dari warga DKI Jakarta dijamin konstitusi. Karena itu, negara harus hadir dalam memberikan rasa aman dan damai saat pelaksanaan Pilkada putaran kedua DKI Jakarta.

Sejalan dengan hal itu, Anggota DPR asal Solo ini juga melihat kesungguhan Panglima TNI yang memerintahkan kepada seluruh personel TNI agar melaksanakan tugas dengan profesional, terukur sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan