Malang, AKtual.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD, mengembangkan inovasi baru ban tanpa udara, yang diciptakan oleh Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Malang, Jawa timur.
Ban tanpa udara ini, sudah dilakukan penelitian sejak tahun 2017 silam. TNI menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang melakukan akan pengembangan ban ini.
“Penelitian Awal ini diawali karena produk rantis tentara Amerika, mobil hammernya sudah ada yang menggunakan ban tanpa udara,” Farid Hendro Wibowo, Letnan 2, Tim Teknisi Ban Tanpa Udara, di Poltekad Malang, Jawa Timur, Kamis (3/12).
“Di luar negeri itu pun, masih seputar pengembangan di penelitian, masih belum ada negara yang sudah memproduksi secara masal seperti itu. Jadi sejatinya, paralel disana masih berupa penelitian, di sini pun dilakukan penelitian juga,” tambahnya.
Baca Juga: Tak Kalah, TNI Kembangkan Senjata ‘Corner Shot’
Meski masih pengembangan, senhata ini juga diklaim anti bocor dan anti peluru setelah dilakukan beberapa kali pengujian.
“Iya. Kondisi ini sudah kami uji coba kan benerapa kali. Dengan peluru, kondisi Spokes roda sudah kena tembak, tapi masih mampu dipakai. Itu memang sudah sesuai standar produk militer, paling tidiak kena peluru masih bisa berjalan,” kata Kolonel Arm Anang Krisna, Kasubdis Media Online Dispenad.
Meski demikian, kata Anang, ban ini harus masih dikembangkan lebih lanjut. Terutama peningkatan dalam masalah tingkat kenyamanan saat berkendara.
“Banyak respon positif. Nanti 2022 ini akan kami kembangkan untuk ajukan peningkatan leeat penelitian berikutnya, fokus nya di kenyamanan dan optimasi desainnya. Jadinya, dari evaluasi uji coba terakhir, ban ini memang sudah fleksibel, tapi dirasa perlu peningkatan lagi di maslaah tingkat kenyamanan saat nanti digunakan saat berkendara,” tambahnya.
Dari data yang diterima, bahan velg ban ini menggunakan baja campuran. Selain itu ban ini juga menggunakan bahan Polyurethane dan Natural Rubber dan Serat, agar anti bocor dan tembakan.
Ban ini memiliki beban maksimal hingga tiga ton, dengan anti peluru 5.56 MM dari jarak 100 M.
Jika digambarkan, memang ban ini tidak berbentuk ban seperti biasanya. Karena dibuat dengan memiliki banyak ronggga. (RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i