Semarang, Aktual.co — Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sebagai tim pelaksana program pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjamin tidak akan ada tumpang tindih kepada penerima manfaat. Penerima program ‘kartu sakti’ pemerintahan Jokowi-JK itu dipastikan tepat sasaran dengan akurasi data secara valid.
Spesialis Senior Komunikasi dan Pelaksana Program TNP2K, Rajeshanagara Sutedja menyebutkan bahwa data penerima program harapan rakyat untuk lima tahun mendatang berdasarkan hasil data Program Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011.
“Data penerima program harapan itu berdasarkan by name by addres. Jadi, tidak ada kerancauan maupun tumpang tindih bagi penerima yang langsung tepat sasaran,” kata dia, di Semarang, Rabu (19/11).
Penerima data KIP dan KIS sudah terdata secara otomatis (pra register) dalam chip sehingga tingkat resiko tumpang tindih data penerima manfaat sangat kecil.
“Penerima kartu ini sudah terigistrasi secara otomatis. Ketika pembagian pun tidak perlu lagi didata kembali satu persatu. Berbeda dengan program kartu lain masih dimungkinkan terjadi ketidakakuratan data,” ujar Sutedja.
Data TNP2K mencatat masyarakat kurang mampu sebanyak 15,5 juta keluarga di seluruh Indonesia, diantaranya 2,5 juta keluarga penduduk di Jateng yang dimulai dengan pemberian Simpanan Keluarga Sejahtera melalui uang elektronik kepada lebih dari 1 juta keluarga. Dari jumlah itu, Kota Semarang dan Kota Tegal akan menerima sekitar 130 ribu. 
Sedangkan untuk Kartu Indonesia Pintar, dari sekitar 160 ribu anak usia sekolah untuk Kota Semarang dan kota Tegal mendapat sekitar 36.500, dan Kartu Indonesia Sehat hampir 4,5 juta untuk Kota Semarang dan kota Tegal mendapat sekitar 650 ribu.
“Jumlah total itu dibagikan di seluruh 19 kabupaten/ kota yang tersebar di 10 provinsi. Kota Semarang dan Tegal menjadi percontohan pembagian untuk KIS dan KIP.” 

Artikel ini ditulis oleh: