Jakarta, Aktual.com – Ketua Forum Pemuda Betawi Rahmat HS meragukan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut popularitas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencapai 23 persen.
Alasan Rahmat, SMRC tidak menyebut wilayah mana saja di Jakarta yang disurvei. “Jangan-jangan surveinya cuma daerah Kelapa Gading, Pluit sama Glodok. Lagipula tidak ada survei gratis yang tidak dibayar,” tuding dia, di sebuah acara diskusi di Jakarta Selatan, beberapa hari lalu.
Bahkan Rahmat berseloroh kalau diadu ‘head- to head’ dengan Ahok di survei, dirinya bisa lebih unggul. “Tapi asal surveinya dilakukan di Tanah Abang sama Kramat Jati,” selorohnya.
Dia juga meragukan relawan TemanAhok yang mengklaim sudah berhasil mengumpulkan ribuan KTP warga DKI untuk mendukung Ahok maju sebagai Gubernur di 2017 lewat jalur independen.
“TemanAhok hanya pencitraan saja seolah-olah Ahok didukung warga DKI untuk maju lagi di Pemilu Gubernur tahun 2017 nanti,” ujar petinggi di Badan Musyawarah (Bamus) DKI ini.
Lagi pula, dia juga meragukan jalur independen bisa digunakan Ahok untuk maju. “Makanya Biro Tata Laksana Pemerintahan DKI ke DPR mau merubah Pasal 29 tahun 2007 agar gubernur bisa dipilih langsung,” kata dia.
Sebelumnya, di hasil survei SMRC terkait Pilkada DKI 2017, Ahok unggul dibanding para calon pesaingnya. Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan menyebut, Ahok mendapat dukungan 23,5 persen, Ridwan Kamil 3 persen, dan Fauzi Bowo (Foke) 2,1 persen.
Nama-nama lain seperti Tri Rismaharani, Sutiyoso, Abraham (Lulung) Lunggana, hingga Joko Widodo, popularitasnya masih di bawah Foke. Atau dengan kata lain, masih jauh dari popularitas Ahok.
Artikel ini ditulis oleh: