Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan keterangan kepada media usai mengikuti rapat koordinasi di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (9/8). Rakor itu membahas kelanjutan proyek Tanjung Benoa dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Bintan dan Karimun (BBK). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Tokoh muda Minangkabau, Andre Rosiade, menyatakan bahwa masyarakat Minangkabau kecewa dengan perlakuan Presiden Joko Widodo terhadap salah satu putra terbaiknya Arcandra Tahar. Setelah berkorban banyak, Arcandra dikorbankan dengan diberhentikan dari Menteri ESDM.

Arcandra, disampaikan dia mempunyai kemampuan luar biasa dan bertekad meninggalkan semua yang diraihnya di Amerika Serikat demi membangun Indonesia. Setelah diajak bergabung dalam Kabinet Kerja, dalam hitungan hari justru dicopot.

“Kami, orang Minangkabau, meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo soal pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM. Sebagai orang Minangkabau, kami sangat kecewa dengan perlakuan Presiden Jokowi terhadap Archandra Tahar,” tegas Andre dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/8).

Disinggung bagaimana dalam beberapa hari menjabat sebagai Menteri ESDM, Arcandra sudah melakukan berbagai terobosan besar. Beberapa saat setelah dilantik langsung menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diajak bekerjasama.

Publik juga tahu bagaimana pada awal menjabat sebagai Menteri ESDM, Arcandra menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk pembenahan internal ESDM. Putra Minangkabau itu berkeinginan menutup setiap celah kemungkinan terjadinya tindak korupsi di sektor ESDM.

Arcandra sadar betul bahwa program besar kementeriannya perlu mendapatkan pengawasan maksimal dari KPK.

Selain itu, lanjut Andre, dalam hitungan hari Arcandra juga melakukan terobosan bagi pengembangan Blok Masela. Kementerian ESDM ditekankan melakukan efisiensi dari kesepakatan investasi Blok Masela hingga 5 juta USD.

Komitmen membangun Indonesia ini menjadi lebih baik juga sedianya akan diberlakukan dalam pengembangan Blok Mahakam dan Indonesia Deepwater Development (IDD) berikut kelistrikan dan mineral serta pertambangan.

“Sebelum mengangkat Putra-Putri Terbaik Minangkabau, Presiden semestinya mempertimbangkan berbagai hal secara matang. Pengorbanan besar Arcandra serasa menyakitkan bagi orang Minang ketika kemudian digugurkan Presiden Jokowi,” kata Andre.

Tanah Minangkabau bagaimanapun tanah leluhur Arcandra. Andre berharap Presiden Jokowi mencari solusi dan langkah terbaik ke depannya bagi Arcandra. Dengan begitu, kemampuan sekaligus pengorbanan Arcandra tidak sia-sia.

Bila tidak dikaryakan, salah satu putra terbaik bangsa itu dikhawatirkan akan kembali diambil dan dimanfaatkan oleh negara lain.

“Dengan kemampuan terbaiknya, orang Minang meminta Presiden tetap memberikan kesempatan bagi Arcandra untuk berbakti dan berkontribusi bagi pembangunan Indonesia ke depan. Bukan menelantarkannya sehingga diambil dan dimanfaatkan kembali oleh negara lain,” ucap Andre.

“Bagi kami orang Minangkabau, mau berpaspor manapun, orang Minang tetap orang Minang. Identitas Minangkabau tidak dibatasi dengan anda memegang paspor apa. Akan tetapi anda leluhur dan suku apa. bagi kami, Arcandra tetap putra Minangkabau apapun parpornya,” sambungnya.

(Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan