Jakarta, Aktual.co — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuldjono meninjau jalan tol dari Cikampek hingga Brebes timur untuk persiapan menghadapi arus mudik saat Lebaran 2015.
Peninjauan pertama diawali dari tol Cikapali atau Cikampek-Palimanan, Jawa Barat sepanjang 116,7 kilometer yang akan beroperasi menjelang Ramadhan nanti.
“Jalan tol ini sudah 99 persen siap untuk digunakan, kita akan meresmikannya sebelum Ramadhan,” kata Menteri Basuki saat melakukan peninjauan di jalan tol Cikapali, Jawa Barat, Selasa (2/6).
Dia mengatakan, tol terpanjang tersebut akan mengurangi kemacetan hingga 40 persen dari kawasan pantura.
Saat ini ada beberapa bagian jalan yang belum terpasang lampu dan rambu, dan segera diselesaikan sebelum jalan berbayar itu beroperasi.
Sebanyak 99 jembatan juga telah dibangun sepanjang jalan tol tersebut, tinggal jembatan Ciherang yang masih dalam pengerjaan, di jalan tol tersebut juga ada jembatan penyebrangan untuk penduduk sekitar.
Dia mengatakan dengan melalui jalan tol Cikapali, pengendara dapat menuju Brebes tanpa harus keluar tol lagi, karena setelah tol Cikapali langsung masuk ke tol Paliaman – Kanci (Palikanci), kemudian tol Kanci-Pejagan serta melewati jalan layang Pejagan – Pemalang.
Memasuki tol Palikanci jalanan masih bagus tetapi saat memasuki tol Kanci – Pejagan terlihat jalan rusak sepanjang 20 kilometer. Jalan tol tersebut sudah rusak sejak serah terima dan dikenanakan cidera janji serta harus memperbaiki kerusakan selama 90 hari sejak 16 Februari 2015.
“Namun kita perkiraan H-20 lebaran jalan ini sudah selesai, dan sementara pengguna jalan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk melewati jalan ini,” kata Menteri Basuki. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat berharap perbaikan itu cepat selesai dan diperbaiki dengan benar. Mereka menyayangkan pekerjaan yang sembarangan sehingga terjadi kerusakan padahal nilai investasinya besar.
Setelah meninjau tol tersebut Menteri beserta rombongan menuju jalan layang Pejagan-Pemalang yang masih belum selesai dibangun.
“Jalanan di sini bisa dijadikan sebagai jalan darurat, jalan layang ini akan segera selesai dan dapat digunakan,” kata Menteri Basuki.
Sementara itu jalan disekitarnya akan di agregat atau dilapisi agar bisa dilewati kendaraan pribadi. “Kita lapisi dengan agregat kelas A, yang aritnya kendaraan sudah dapat melaju pada kecepatan 60 kilometer per jam,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu