Sejumlah penumpang turun dari Kapal Pelni Leuser saat berlabuh di Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/7). Sedikitnya 102 kapal telah melayani sekitar 80 ribu pemudik dan penumpang di pelabuhan tersebut sejak H-18 hingga H-2 Lebaran. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni di tahun 2015 lalu sebesar Rp500 miliar digunakan untuk membeli kapal baru.

Pembelian kapal ini dilakukan untuk mengoptimalkan program tol laut yang diusunh pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Apalagi pihaknya berupaya untuk mengoptimalkan program tol laut yang saat ini belum terjadi.

“Kami akan beli satu kapal barang berkapasitas 520 TEUs dari Turki. Sudah pasti dan kemungkinan pada 3 November ini akan sampai,” tutur Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni, Ahmad Sujadi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (18/10).

Menurutnya, pembelian kapal tersebut berasal dari dana PMN yang diterima perseroan untuk tahun anggaran 2015 sebesar setengah triliun rupiah.

“Kapal barang tersebut dibeli dari Turki seharga Rp62 miliar,” tegas Sujadi.

Selain itu, dengan PMN tersebut, perseroan juga masih terus mencari lima kapal barang baru untuk mengoptimalkan program tol laut itu. Namun demikian, untuk mendatangkan kapal barang tersebut, pihaknya masih dalam proses pencarian.

“Karena program tol laut yang kami jalan belum optimal. Kami punya tugas enam rute tol laut dan sudah kami jalani, tetapi frekuensinya kurang dan perlu ditambah. Jadi kapal tersebut untuk tambah frekuensi,” paparnya.

Untuk itu, kata dia, perseroan tengah mencari kapal barang di banyak negara, salah satunya Jepang. Meski begitu, kapal tersebut memang harus sesuai dengan kriterianya.

Dia juga menegaskan, nantinya Pelni akan terus menambah frekuensi pada rute tol yang paling padat. Salah satunya, yakni pada rute Tanjung Priok-Makassar-Biak.

“Rute tersebut muatan kontainernya padat. Jadi ya perlu ditambah frekuensinya,” tegasnya.

Untuk informasi, Pelni telah memiliki enam rute pada pelaksanaan tol laut. Rute tersebut antara lain, Tanjung Perak-Fakfak-Timika, Tanjung Perak-Saumlaki-Merauke, Tanjung Perak-Larantuka-Waingapu, Tanjung Priok-Makassar-Biak, Makassar-Mor‎otai-Ternate, dan Tanjung Priok-Tarempa-Natuna.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka