Kawasan perekonomian dan bisnis Boulevard hasil reklamasi pada saat zama Soeharto di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (16/12). Dulunya merupakan ruang publik sebagai tempat wisata masyarakat dan tempat pencarian nafkah para nelayan yang tinggal di pesisir pantai. Pantai Manado kini berubah secara total, sepanjang garis Pantai Boulevard Manado dan Laut Manado, telah direklamasi untuk membangun gedung-gedung hotel, perkantoran dan “mall” yang megah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Di tengah belum efektifnya jalur tol laut yang digagas oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), kalangan dunia usaha menyambut baik dibukanya jalur laut dari Indonesia Timur ke Filipina.

Untuk itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap, rencana dibukanya jalur transportasi dengan kapal roll-on/roll-off (RORO) jalur Davao-General Santos-Bitung (PP) dapat menggenjot perdagangan di antara Indonesia dan Filipina.

“Akses pasar ke Filipina akan menjadi semakin mudah melalui pelabuhan Bitung (Sulawesi Utara) bagi komoditas dan produk dari Kawasan Timur Indonesia, juga sebaliknya,” jelas Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani, di Jakarta, Selasa (14/3).

Menurut dia, keuntungan dengan dibukanya jalur ini akan berdampak pada peningkatan perdagangan kedua negara, khususnya bagi Kawasan Timur Indonesia (KTI). Sehingga diharapkan bisa bertahan lama. Apalagi kemudian, dari sisi biaya shipping juga menjadi lebih murah dan waktu pelayaran pun lebih singkat.

“Saat ini, para pelaku usaha dari kedua negara sudah mulai mengidentifikasi berbagai komoditas dan produk-produk yang bisa diekspor maupun diimpor itu,” jelasnya.

Seperti diketahui, waktu pelayaran Bitung-Jakarta/Surabaya-Manila-Davao memerlukan waktu 3-5 minggu, sementara pelayaran dengan DGB RORO ini hanya akan memerlukan satu setengah hari (excluding port stay).

Jalur tersebut, kata dia, merupakan salah satu rute prioritas dalam jalur ASEAN Roro Network Project sebagaimana tercantum dalam ASEAN Economic Community Blueprint (AEC) 2025 dan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippine Growth Area) Vision 2025.

Jalur RORO Davao-General Santos-Bitung ini rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada 30 April 2017 nanti di Davao City bertepatan dengan peringatan ke 50 KTT ASEAN 2017 di Manila.

Jalur tersebut merupakan proyek jalur RORO ASEAN pertama yang diimplementasikan dan disambut dengan baik oleh kalangan dunia usaha baik dari Indonesia maupun Filipina.

“Bahkan telah ada kesepakatan yang tertuang dalam MoU (Mutual of Understanding) di antara Kadin terkait. Antara lain Kadin Davao, Kadin Mindanao Barat Daya dan Kadin Minahasa Utara,” jelas Rosan.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan