Kendaraan pemudik melaju di jalan tol Pejagan-Pemalang, Banjar Anyar, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (15/7). Pada H-2 Lebaran atau puncak arus mudik jalur tersebut semakin ramai dipadati kendaraan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/asf/pras/15.

Jakarta, Aktual.com — Pembangunan jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) sepanjang 8,15 kilometer di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dimulai dan ditargetkan selesai pada Agustus 2016.

“Tol ini bisa menjadi pemicu pergerakan ekonomi di tengah perlambatan saat ini sekaligus untuk mendukung PON XVI di Jabar September tahun depan,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono sesaat sebelum “Groundbreaking” tol itu di Kabupaten Bandung, Kamis (10/9).

Basuki mengatakan, jalan tol Soreang-Pasir Koja akan menghubungkan Kota Bandung dan Kabupaten Bandung serta terkoneksi dengan jalan tol Padalarang-Cileunyi.

“Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Bandung, terutama potensi di sektor pariwisata dapat dimaksimalkan sehingga Kabupaten Bandung dapat menjadi primadona baru pariwisata di Jawa Barat, tutur Basuki.

Ia menyebut, jalan tol dengan nilai investasi sebesar Rp1,51 triliun tersebut diharapkan akan merangsang pelaku usaha untuk berinvestasi, sebagaimana yang terjadi pascapembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan.

Gubernur Jawa Barat A. Heryawan pada kesempatan yang sama optimistis Tol Soroja bisa selesai pada Agustus 2016, karena sudah ada kesanggupan dari para kontraktor proyek ini.

“Ini jawaban yang ditunggu untuk menyukseskan PON XVI yang pembukaan dan penutupannya akan dilakukan di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung,” ucap Heryawan.

Dirut PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ), Bagus Medi selaku Badan Usaha Jalan Tol untuk Tol Soroja, pihaknya optimistis sebelum September 2016, sudah selesai karena sisa lahan yang belum bebas hanya 10 persen dari 112,5 ha.

“Dengan dukungan pihak terkait, kami optimistis,” kata Bagus Medi.

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Soreang-Pasir Koja ditandatangani pada 4 September 2015.

PT CMLJ memiliki hak konsesi atas tol itu selama 45 tahun dengan pemegang saham adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk, PT Wijaya Karya Tbk dan PT Jasa Sarana (BUMD Jabar).

Artikel ini ditulis oleh: