Denpasar, Aktual.co — Dua narapidana yang tengah mendekam di Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Rizky Pratama (21) dan Francois Jacques Giuly‎ (49) menulis surat bermaterai yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. 
Keduanya meminta agar terpidana mati asal Australia yang segera dieksekusi yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran tidak dihukum mati.
Dalam surat yang disebut keduanya ditulis dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan itu, menyebutkan jika Andrew dan Myuran merupakan pribadi yang baik. Banyak pelajaran yang dipetik dari keduanya selama menjadi penghuni Lapas Kerobokan.
Rizky misalnya, menyebutkan jika Andrew merupakan figur yang baik. Ia juga merupakan sosok dermawan. Rizky sendiri telah mendekam selama 1,4 tahun di lapas terbesar di Bali itu. Selama itu pula Rizky mengaku Andrew banyak menebar ajaran kebaikan.
“Banyak pelajaran yang saya petik dari dia (Andrew). Dia adalah sosok yang mendapat banyak pertolongan dari-Nya,” tulis Rizky. Surat tersebut sengaja ditunjukkan oleh rekan Andrew yang tak mau disebutkan namanya kepada wartawan, Minggu (8/2).
Andrew, sambung Rizky, juga merupakan pribadi yang dapat meningkatkan semangat hidup warga binaan di Lapas Kerobokan. Ia banyak membantu warga binaan menuju ke arah positif. 
Menurut dia, Andrew banyak menuntun warga binaan kembali ke jalan yang benar. “Banyak sekali hal positif lainnya,” kata Rizky.
Sementara, Francois yang juga merupakan narapidana narkotika asal Perancis menuturkan jika Andrew adalah pribadi dengan tingkat spiritualitas tinggi.
Ia mengaku banyak terbantu dari sisi spiritualitas selama mengenal Andrew di Lapas Kerobokan. “He has strong spiritual p‎ower and he has helped a lot through,” tulis Francois.
Andrew dan Myuran dijatuhi hukuman mati pada 2005 lalu. Mereka kedapatan membawa 8,2 kilogram heroin. Bersama tujuh temannya, mereka ditangkap di Bandara Ngurah Rai. Kelompok ini kemudian dikenal dengan sebutan ‘Bali Nine’. 

Artikel ini ditulis oleh: