Semarang, Aktual.co — Aksi penolakan mahasiswa Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), terhadap kedatangan Presiden Joko Widodo, berakhir ricuh, Selasa (2/12).
Puluhan mahasiswa yang melakukan aksi penolakan dengan memblokir jalan Pantura Semarang-Kendal, terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Akibat insiden itu, enam mahasiswa mengalami luka-luka.
Mereka melakukan aksi longmarch sekitar pukul 10.00 WIB, di depan kampus UIN Walisongo. Massa membawa sejumlah atribut penolakan dan bendera yang bertuliskan kecaman atas kedatangan Jokowi.
Berdasarkan pantauan Aktual.co di lapangan, terjadi kejar-kejaran antara pihak kepolisian dengan mahasiswa, hingga aksi saling pukul tak terhindarkan.
Sebanyak enam mahasiswa mengalami luka serius di bagian kepala dan wajah, usai dipukul aparat, dan akhirnya dilarikan ke Poliklinik kampus setempat.
Koordinator Aksi, Arif Suyono mengatakan, penolakan mahasiswa akan kedatangan Jokowi bukanlah tanpa alasan. Jokowi dianggap telah menelurkan berbagai kebijakan yang inkonsistensi terhadap janji kampanyenya.
“Mulai kebijakan kenaikan BBM yang ditunggangi mafia-mafia migas, sampai impor 264 daging sapi dari Australia, ” kata dia.
Lebih lanjut, kebijakan tiga kartu Jokowi yang justru membuat polemik yang tak berkesudahan di negeri ini. Apalagi kesimpangsiuran pembiayaan ‘kartu sakti,’ justru membuktikan kabinet belum terkonsolidasi secara massif.
“Ini membuktikan bahwa di 50 hari kerja Presiden, Jokowi hanya menjadi ‘satria piningit palsu’ yang tidak pro rakyat, ” tandas dia.
Mantan Walikota Solo itu diketahui menggelar pertemuan tertutup dengan 31 Kepala Kepolisian Daerah dan 451 Kapolres se-Indonesia di Akademi Kepolisian Semarang. Jokowi juga mengunjungi sejumlah tempat yakni Tambak Lorok dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Artikel ini ditulis oleh: