Medan, Aktual.co — Kinerja Joko Widodo-Jusuf Kalla terus menuai kritik pada 100 hari masa kepemimpinannya sebagai presiden dan wakil presiden.
Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) Cabang Medan menggelar unjuk rasa di Bundaran Majestyk, Medan, Rabu (28/1). Kepemimpinan 100 Jokowi-JK disebut semakin menguatkan sektor liberalisasi di Indonesia. Apalagi semakin dekatnya pemberlakuan pasar bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).
“100 hari kepemimpinan Jokowi-JK semakin mantap menerapkan skema liberalisasi di segala sektor,” ujar Ketua SMI Cabang Medan, Muslim, dalam pernyataannya.
Muslim mengatakan, persiapan menghadapi MEA oleh Pemerintah dinilai terkesan melepaskan tanggung jawab dalam membuka lapangan pekerjaan. Masyarakat, dipaksa bersaing dalam MEA, padahal disisi lain, pendidikan dan SDM yang tersedia tidak setimpal.
Untuk itu, pihaknya dengan tegas menyatakan menolak pemberlakuan pasar bebas MEA. Selain itu, menolak pencabutan subsidi pemerintah di segala sektor, mendesak pemerintah memberikan upah layak bagi kaum buruh, dan menolak uang kuliah tunggal serta menyerukan perlawanan terhadap kapitalisme pendidikan.
“Kita mendesak, agar pemerintah melaksanakan reformasi agraria sejati, menasionalisasi aset vital negara, membangun industrialisasi nasional yang kuat dan mandiri, serta meminta pewujudan pendidikan gratis untuk rakyat.”

Artikel ini ditulis oleh: