Mereka tidak bisa pindah ke tempat lain karena terlalu jauh dari laut sehingga mereka terancam kehilangan pekerjaan.
“Sebanyak 90 persen warga kampung sini memilih mereka (Jokowi dan Ahok saat mencalonkan diri menjadi gubernur tahun 2012). Tidak masalah Ahok Kristen dan China, kami tidak pernah mempermasalahkan ini,” kata seorang warga Kampung Akuarium yang diwawancara SMH. Dharma Diani.
Selain warga Kampung Akuarium, banyak warga Jakarta bernasib serupa di Kampung Pulo, Bukit Duri, maupun Kalijodo.
Dalam penelitian Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, selama dua tahun masa kepemimpinannya–yang melanjutkan estafet dari Joko Widodo yang menjadi presiden sejak 2014, Ahok telah menggusur 13.871 hunian keluarga dan 11.655 unit usaha.
Persoalan sosial akibat kebijakan penggusuran inilah yang nampaknya diabaikan dalam laporan media Barat mengenai pemilihan umum di Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh: