Pengalaman banjir Agustus 2021, kata dia, warga hingga empat hari kembali ke rumah kontrakan setelah banjir surut.
Namun, banjir pada Selasa (14/9) masuk kategori terparah karena curah hujan cukup tinggi. “Kami merasa kewalahan jika banjir tersebut tidak secepatnya surut, sebab sudah dua hari terakhir ini tidak bisa mencari nafkah,” kata Jahe yang sehari-hari berjualan minuman labeur jahe di Rangkasbitung.
Selain itu ia juga kebingungan jika buang air besar dan mandi sehingga terpaksa menumpang ke rumah orang lain.
“Kami berharap adanya bantuan bahan pokok dan kebutuhan lain untuk mengurangi beban ekonomi keluarga,” katanya, menjelaskan.
Begitu juga pengungsi lainnya, Indah mengaku dirinya kini terpaksa tinggal di rumah kerabat, karena anaknya saat mengungsi ke musala muntah-muntah.
Saat ini, kata dia, dirinya kebingungan untuk memenuhi kebutuhan dapur. “Kami sangat berharap adanya bantuan makanan dan kebutuhan lainnya, ” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan selama ini untuk penyaluran bantuan bahan pokok setelah adanya laporan dari petugas kelurahan dan desa untuk warga korban banjir.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara