Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) didampingi Kabiro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo (kanan) bersiap memberikan keterangan pers Program Kerja 100 Hari dan Progres Pembangunan Sarana dan Prasarana Kemenhub 2016 di Jakarta, Jumat (29/7). Dalam keterangannya Menhub akan melakukan reaktivasi rel kereta api yang sudah lama tidak difungsikan dan memberikan kesempatan lebih besar para investor swasta untuk terlibat dalam pembangunan di sektor perhubungan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Selama ini perusahaan transportasi penyeberangan di Kepulauan Seribu didominasi oleh perusahaan swasta. Hingga kemudian muncul tragedi awal tahun di Kepulauan Seribu dari kapal Zahro Epress‎. Sebanyak 23 orang dinyatakan meninggal dunia.

“Untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan transportasi penyeberang ke Kepulauan Seribu, pemerintah akan tugaskan Pelni dan ASDP. Selama ini, transportasi penyeberangan kapal masih dipegang swasta,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat menjenguk korban Kapal Zahro di RS Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/1).

Kedua BUMN transportasi laut itu ditugaskan pemerintah agar tak hanya melayani rute jauh tapi rute dekat seperti di Kepulauan Seribu itu.

“Yang ingin saya sampaikan di tempat tersebut kita akan tingkatkan (pelayanan) dengan menunjuk Pelni dam ASDP untuk menggantikan transportasi penyeberangan (swasta),” ungkap dia.

Menurut dia, dirinya memberikan waktu selama tiga hari kepada Pelni dan ASDP untuk me‎nyiapkan armada kapal dalam rangka transportasi penyeberangan ke Kepulauan Seribu itu.

“Pelni harus mengerahkan Kapal Rakyat untuk transportasi penyeberangan tersebut,” pintanya.

Penunjukan Pelni dan ASDP, terang Budi Karya, tidak bersifat sementara. Nantinya, Pelni dan ASDP terus-menerus menjadi operator transportasi penyeberangan ke Kepulauan Seribu.

Dalam kunjungsn itu, Men‎hub bersama Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, Kepala Badan Pengelola Tranportasi Jakarta (BPTJ) Elly Sinaga, dan Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero).

Sebelumnya, Kapal Zahro Express terbakar saat melakukan penyeberangan dari salah satu pelabuhan di Muara Angke menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

Kapal itu mengangkut wisatawan yang hendak menghabiskan masa liburan awal tahun 2017 dengan tujuan ke Pulau Tidung. Namun di tengah jalan terjadi kecelakaan yakni terbakarnya kapal tersebut. Dari kejadian itu, dinyatakan sebanyak 23 orang meninggal dunia.

Jumlah penumpang yang dinyatakan hilang 17 orang, sedangkan jumlah korban yang mengalami luka 17 orang. Adapun 194 penumpang dipastikan selamat.

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby