Jakarta, Aktual.com — Ketegangan regional atas Laut Cina Selatan dan kekhawatiran keamanan setelah serangan di Paris bisa membuat keraguan para pemimpin Pasifik untuk berkumpul dalam minggu ini pada upaya meningkatkan perdagangan dan pertumbuhan ekonomi.

Ketidakpastian pasar, serta sulitnya laju pertumbuhan perdagangan menuntuk reformasi dari 20 pemimpin negara yang akan menghadiri Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Manila.

Filipina menerapkan siaga tinggi setelah serangan di ibukota Prancis, mereka memperketat keamanan di ibukota untuk menjamin keamanan ribuan delegasi.

Para pejabat Filipina mengatakan belum ada intelijen melaporkan kemungkinan ada serangan pada KTT Manila, yang akan dihadiri oleh Presiden AS Barack Obama, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, tapi sekitar 30 ribu polisi dan tentara telah dikerahkan untuk menjaga keamanan.

Bahkan sebelum serangan hari Jumat yang menyebabkan sedikitnya 129 orang tewas di Paris, telah ada kekhawatiran bahwa agenda APEC untuk meningkatkan integrasi ekonomi akan dirusak oleh isu-isu lain.

“Kami tidak memiliki kontrol atas apa yang para pemimpin ekonomi lainnya lakukan, yang terjadi sekarang di Laut Cina Selatan, menyebabkan ketidakstabilan dan merusak perdamaian hingga berdampak pada perkembangan dan kemakmuran ekonomi negara-negara di kawasan itu,” kata juru bicara urusan luar negeri Filipina Charles Jose.

Namun Filipina telah berjanji untuk menjadi “tuan rumah yang baik” dengan menjaga agenda KTT dalam kondisi meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan