Karena massa mulai merusak fasilitas umum dan menutup jalan tol, petugas akhirnya menjalankan prosedur operasi standar (SOP). Himbauan tetap dilakukan, sambil menyemprotkan air. Namun massa tetap melakukan pelemparan dan petugas membalas dengan melontarkan gas air mata.
Kemudian pada saat semprot air dan lontarkan gas air mata, massa dan perusuh itu tidak semuanya kenal, tidak saling kenal, akhirnya dia akan menyelamatkan diri dan lari. Massa kan tidak satu garis, lemparan batu dan bom molotov.
“Karena lari untuk menyelamatkan diri, tentunya perilaku massa saat dibubarkan kan panik, tidak melihat kanan dan kiri, apa pun yang di depannya diinjak, ditendang, yang penting bisa menyelamatkan diri,” kata Argo.
Artikel ini ditulis oleh: