Jalur menuju halte di Tanah Abang juga dibuat ramah untuk semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, orang tua, maupun anak-anak.

“Kalau yang saya lihat halte dibuat tidak berbentuk tangga, landai. Seharusnya difabel, lansia, anak-anak bisa menggunakannya dengan baik,” tukas Daud.

Sebelumnya, jalanan di sekitar skybridge Tanah Abang telah dibuka untuk umum meski proyek tersebut belum sepenuhnya rampung dan diresmikan.

Pedagang kaki lima sempat memenuhi jalanan sehingga membuat kondisi semrawut dan macet.

Nantinya para PKL akan diberikan kios dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk berjualan di JPM Tanah Abang untuk menuntaskan masalah pemakaian trotoar sebagai sarana tempat mereka berdagang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid