Jakarta, Aktual.com — Penunjukan Nurdin Halid sebagai steering committe (SC) Munad Partai Golkar ditentang oleh pengurus DPD I dan II. Demikian dikatakan oleh Ketua DPP Golkar Firman Soebagyo. Firman memahami bahwa sebagian DPD itu hanya mempertanyakan netralitas Nurdin sebagai Ketua SC di Munas partai berlambang pohon beringin itu lantaran ‘trauma’ saat Munas Bali pada 2014 lalu.

“Ini kan teman-teman khawatir akan menimbulkan traumatik, jangan sampai pak Nurdin ini membuat skenario-skenario seperti di munas Bali. Akhirnya demokratisasi tidak tercapai,” ujar Firman di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3).

Sementara, Firman menuturkan Nurdin Halid harus menjawab tantangan tersebut supaya nantiny bersikap netral dan tidak mengarahkan proses Munas mendatang serta tidak melakukan intervensi didalamnya.

“Tentu tugas kita harus mengawal siapapun ketua SC atau OC, harapan kami agar tetap netral dan demokratis. Pak Nurdin sendiri sudah menyampaikan akan melakukan munas yang transparan, demorkatis dan netral ini tentu harus kita buktikan,” tandasnya.

Senada dengan Firman, Sekjen Partai Golkar Hasil Munas Ancol, Zainuddin Amali juga mengatakan, mayoritas kader merasa keberatan dengan penunjukan Nurdin Halid tersebut.

“Bila Pak Nurdin menjadi Ketua SC di Munas nanti dapat menjadi polemik. Maka dalam rapat mempentukan panitia Munas harus netral, supaya pelaksanaannya lebih seusai,” ujarnya di DPR, Senayan, Selasa (1/3).

Amali yang juga ditunjuk sebagai Ketua Organizing Committee (OC) itu menyatakan, para peserta rapat menuding Nurdin Halid akan berpihak pada salah satu calon ketua umum dalam Munas nanti.

Artikel ini ditulis oleh: