Semarang, Aktual.co — Demam batu akik kini tidak hanya melanda di kalangan ekonomi menengah ke atas, melainkan merambah ke konsumen masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Pameran batu mulia dari berbagai jenis nama batu akik di Mall Sri Ratu, jalan Pemuda Semarang sejak hari ini diserbu pecinta batu.
Kalangan pecinta batu kelas menengah ke bawah dominan menggemari batu aki jenis bacan doko. Warna batu kehijauan muda menjadi trend penjualan tertinggi dibandingkan jenis batu akik lainnya.
Andika, penjual batu mulia menawarkan, batu akik jenis bacan doko dengan harga relatif yang bergantung pada warna, kapur dan kristal. Harga terendah bacan doko dijual mencapai Rp3 juta. Bahkan, ada juga yang mencapai Rp600 juta per batu akik yang sudah berbentuk cincin.
“Harga batu akik relatif warna, batu kapur dan barangnya. Untuk ukuran besar kecil batu tidak berpengaruh pada harga,” terang Andika, kepada Aktual.co, Rabu (25/2).
Ia mengungkapkan, bahwa kelebihan warna hijau bacan doko terkadang berubah warna menjadi gelap dan lebih bercahaya, jika terkena pantulan cahaya lampu.
Selain bacan doko, jenis bacan king robu dan bacan Garut masih menjadi tren penjualan. Pameran batu akik dari berbagai pecinta Nusantara itu dihelat sejak 25 Februari-1 Maret 2014.
Berbagai macam batu akik yang dipamerkan, baik cincin, liontin, batu asli, hingga aksesoris lain yang berbahan baku batu mulia.
Di kesempatan yang sama, Markaban (61), Sekretaris Komunitas Semarang Gems Lover yang merupakan panitia Festival mengatakan, even pamrean batu akik di Semarang memang baru pertama kali diadakan. Sehingga, animo warga yang kini sedang mengalami demam batu akik sangatlah tinggi.
“Kalau di Yogyakarta dan Jakarta dan udah event tahunan. Tapi, kebetulan moment-nya pas dengan euforia batu akik saat ini. Jadi timing-nya pas dengan tingginya minat batu lokal,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















