Jakarta, Aktual.com – Tren munculnya calon perseorangan di pilkada bakal meningkat, apabila parpol tidak segera benahi proses penjaringan kandidat dari kader sendiri. Pendapat itu disampaikan pengamat politik dari Center For Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.
Oleh karena itu, menurut dia proses penjaringan kandidat yang dilakukan parpol harus transparan. Tanpa politik mahar dan memberi kesempatan siapapun mendapat peluang sama untuk dicalonkan.
“Akan ada kecenderungan orang-orang yang populer dan (orang-orang) yang susah mendapatkan tiket pencalonan di Pilkada akan maju dari jalur perseorangan,” ucap dia, di Media Center Badan Pengawas Pemilu RI, Jakarta Pusat, Jumat (18/3).
Arya mencontohkan, selain Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ada juga Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari yang juga maju lewat jalur independen dikarenakan kasus dualisme Partai Golkar.
Lanjut Arya, pada pilkada serentak 2015 lalu. Kemenangan calon kepala daerah independen memang kecil, tak menyentuh 5 persen. Hanya ada 13 independen yang menang dalam pilkada serentak tersebut. Namun, Arya mengatakan, kemenangan calon independen lebih banyak di tingkat kota daripada kabupaten. Hal itu lantaran, masyarakat kota cenderung lebih mudah mendapatkan informasi.
“Calon kandidat (independen) yang maju di perkotaan sekitar 25 persen, sementara di kabupaten hanya 19 persen dan provinsi 10 persen,” tutup Arya.
Artikel ini ditulis oleh: