Semarang, Aktual.com – Survei demografi dan kependudukan sepanjang 2012, trens hubungan bebas seksual antara usia 10-15 tahun mencapai 2,2 persen. Rata-rata usia pelajar telah berpacaran dengan melakukan hubungan di luar pernikahan.
Direktur Relawan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah Elisabet SA Widyasari mengkhawatirkan fenomena hubungan seks bebas di kalangan remaja setingkat SMA menjadi perilaku premarital.
“Karena itulah, kami menggandeng sembilan sekolah agar dijadikan agen-agen pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual. Tiap sekolah kami minta menyosialisasikan penting pentingnya menjaga hubungan yang harmonis tanpa melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya,” jelas dia, Rabu (9/11).
Ia menyatakan tren premarital seks naik drastis pada 2012 dibanding medio 2002 silam. Baru 2,4 persen melakukan hubungan resmi, sedangkan 2,2 persen melakukan hubungan seks diluar pernikahan.
Untuk meminimalisir itu, PKBI sebagai LSM yang konsen bergerak di bidang sosial telah menggandeng lembaga pendidikan, antara lain, SMPN 22, MTsN 01, SMPN 28, SMK Texmaco, SMAN 12, SMAN 15, SMKN 9, dan MA Uswatun Khasanah.
“Tiap lokasi selalu ditemukan kasus yang serupa hampir tiap bulan,” ujarnya.
Dari itu, dia menyatakan hingga Maret 2016 telah terdapat 13.547 kasus penularan HIV dan sebanyak 5.049 kasus AIDS yang muncul di wilayahnya.
Menurut PKBI Jateng, dari jumlah itu, ada sekitar 9,5 persen kasus AIDS di antaranya ditularkan oleh para remaja.
Bahkan, lanjutnya, dari data hotline Pos Samara menyebut sepanjang 2012-2014 ada sebanyak 1.829 wanita yang butuh pelayanan aborsi aman lantaran telah terlanjur hamil diluar nikah, namun organ diproduksinya tak siap mempunyai anak.
“Ironisnya lagi, dari jumlah tersebut sekitar 33,1 persen di antaranya dilakukan oleh remaja,” ujar Lisa.
(Muhammad Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan