Jakarta, Aktual.com – Mandeknya Trisakti dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK lantaran diisi oleh pembantu presiden yang tidak kapabel dan berkualitas dalam menguasai visi misi presiden di dalam Nawacita.

Tak hanya itu, apa yang dilakukan para menteri cenderung mencelakakan presiden dengan perlahan tapi pasti menghancurkan citra pemerintah di mata publik.

“Tentu Nawacita bisa terwujud kalau presiden memiliki tim kabinet yang memiliki pemikiran yang sama. Tetapi saya yakin bahwa Jokowi-JK memiliki semangat kuat untuk mewujudkan Trisakti. Namun memang presiden belum ditopang oleh tim yang sejalan pemikirannya dengan nawacita itu,” kata politikus PDIP, Masinton Pasaribu dalam acara diskusi, di Jakarta, Rabu (8/7).

Lebih lanjut, ia menjelaskan permasalahan yang berulang dalam pengelolaan adminstrasi pemerintah dan negara, seperti kesalahan penulisan akronim Badan Intelijen Negara menjadi Badan Intelijen Nasional, semakin menguatkan tidak profesionalnya pengurusan administrasi negara.

“Itu menampakan profesionalitas, ketelitian dalam administrasi negara dan pemerintah tidak ada, dan amburadul. Artinya, tidak mengacu pada perundang-undangan atau peraturan yang ada,”

“Kalau tim setneg bekerja berdasarkan aturan perundang-undangan tentu tidak perlu terjadi kesalahan. Juga bagaimana dengan Sekretaris Kabinet, dimana setiap rancanangan presiden itu digodok dulu, tetapi ada yang lolos seperti tunjangan mobil pejabat negara. Ini menampakkan sisi administrasi pemerintah dan kenegaraan amburadul, dan itu bisa menjadi tolak ukur,” tandas anggota Komisi III DPR RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang