Washington, Aktual.com – Presiden AS Donald Trump pada Selasa akan mengunjungi Kenosha, Wisconsin, kota yang mengalami kerusuhan beberapa saat setelah polisi menembak punggung pria berkulit hitam, pejabat Gedung Putih mengatakan kepada reporter pada Sabtu (30/8).

Trump akan menemui pejabat penegak hukum dan menaksir kerusakan di kota itu di mana petugas menembak Jacob Blake, sehingga lumpuh dari pinggang ke bawah dan saat ini masih berada di rumah sakit, kata pejabat itu.

Seorang remaja berusia 17 tahun ditahan otoritas di Kenosha atas dakwaan menembak tiga orang yang sedang memprotes penembakan Blake. Dua di antara ketiga orang itu tewas.

Kyle Rittenhouse, remaja itu, menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu dekat rumahnya di Illinois dekat perbatasan Wisconsin. Para pejabat Kenosha dikecam karena video yang memperlihatkan petugas penegak hukum memberinya air minum di depan merebaknya kekerasan dan berlaku ramah pada orang-orang milisi bersenjata di jalan-jalan.

Sebelumnya, Reuters memberitakan sekitar 1.000 orang bergabung dalam barisan unjuk rasa sepanjang satu mil di Kenosha, Wisconsin pada Sabtu sore, seraya meneriakkan “Nyawa Orang Kulit Hitam Berharga” dan “Tak ada Keadilan, Tak ada Perdamaian” saat satuan-satuan Pengawal Nasional bersiaga untuk mencegah munculnya kembali kekerasan yang mengguncang kota tepi danau sebelumnya pekan ini.

Jacob Blake Sr., ayah dari pria kulit hitam 29 tahun yang ditembak polisi kulit putih pada Minggu yang memicu keresahan, mengimbau pengunjuk rasa menahan diri dari penjarahan dan vandalisme yang dia sebut mengurangi dorongan bagi kemajuan.

“Orang-orang baik kota ini maklum. Bila kita merusak kita tak punya apa-apa,” katanya kepada orang-orang yang berkumpul di sebuah taman yang menjadi pusat protes yang mendukung anaknya, Jacob Blake Jr. “Hentikan. Tunjukkan kepada mereka selama satu malam kita tidak mesti merusak apa pun.”

Penembakan Blake, di depan tiga anaknya, mengubah kota berpenduduk 100.000 warga yang sebagian besar kulit putih wilayah selatan Milwaukee menjadi pusat unjuk rasa di musim panas berskala nasional melawan kekejaman polisi dan rasisme.

Kemarahan atas penembakan Blake, yang terekam video yang viral, memicu bentrok jalanan, di mana pengunjuk rasa melempar petasan dan batu ke arah polisi yang menembakkan gas air mata dan peluru karet. Pada Selasa malam tiga pendemo tertembak–dua tewas–oleh seorang remaja kulit putih bersenjata senapan semi-otomatis.

Di Kenosha pada Sabtu, orang-orang menorehkan pesan-pesan persatuan pada papan-papan untuk melindungi pertokoan setelah banyak kawasan bisnis terbakar habis lewat serangan pendemo yang membakar dan merusak. Para warga berharap ketenangan akan terjadi pada malam keempat. (Antara)

Sumber: Reuters

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin