Jika tidak dihentikan, kata Pence memperingatkan, kekerasan akan semakin buruk dan “mengganggu kawasan untuk generasi-generasi yang akan datang dan mengancam perdamaian kita semua.” Pence mengatakan Amerika Serikat menyambut pidato nasional yang disampaikan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi, bahwa para pengungsi yang kembali tidak perlu takut. Namun, para para pengungsi Rohingya yang saat ini berada di Bangladesh mengatakan, Rabu, mereka merasa tidak punya harapan besar dari pidato yang disampaikan Suu Kyi, sang pemenang hadiah Nobel perdamaian 1991.
Saat berpidato pada Selasa, Suu Kyi mengecam terjadinya kekerasan dan mengatakan semua orang yang melakukan pelanggaran akan dihukum. Ia menambahkan bahwa dirinya bertekad untuk mengembalikan perdamaian dan aturan hukum.
Namun demikian, Suu Kyi tidak menyinggung tuduhan PBB soal pembersihan etnis oleh pasukan keamanan Myanmar.
ant
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby