Donald Trump
Washington, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih untuk tidak mengadakan tradisi jamuan makan malam yang biasa dilakukan untuk menyambut perayaan Idul Fitri. Ini merupakan kali pertama jamuan makan malam tidak diadakan sejak 20 tahun terakhir.
Peniadaan jamuan makan malam ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri Rex Tillerson menolak rekomendasi yang diajukan oleh Bagian Keagamaan dan Urusan Global Kemenlu AS. Menurut Reuters rekomendasi jamuan tersebut sudah diajukan pada Mei lalu.
Jamuan Idul Fitri yang diadakan setiap tahun di Gedung Putih sendiri sudah digelar sejak Bill Clinton menjabat presiden pada dekade 90-an.
Menyambut Idul Fitri 1438 H, Trump hanya menyampaikan rilis kepada umat Islam. Trump menyatakan bahwa Washington memiliki komitmen yang sama dengan nilai-nilai yang menjadi esensi Idul Fitri sebagai hari raya umat Islam.
“Atas nama rakyat Amerika, Melania dan saya mengirimkan ucapan hangat kepada umat Muslim yang tengah merayakan Idul Fitri,” kata Trump.
“Selama liburan ini, kita diingatkan pentingnya pengampunan, belas kasihan, dan iktikad baik. Dengan seluruh umat Muslim di dunia, Amerika Serikat memperbarui komitmen kami untuk menghormati nilai-nilai ini. Eid Mubarak,” tambahnya.
Sementara itu, Menlu AS Rex Tillerson hanya mengeluarkan pernyataan singkat tentang perayaan Idul Fitri.
“Harapan terbaik untuk semua umat Muslim yang merayakan Idul Fitri,” ucapnya.
Seperti yang diketahui, jamuan makan malam Idul Fitri dihidupkan oleh oleh Hillary Clinton, saat menjadi ibu negara pada 1996. Sejak itu, acara ini menjadi tradisi tahunan di Gedung Putih dan kerap dihadiri oleh pemuka agama Islam di AS, diplomat dan anggota parlemen.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Andy Abdul Hamid