Jakarta, aktual.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tanggapan terkait parade militer di China. Ia menilai acara tersebut sebagai sebuah perayaan yang megah.
“Saya pikir itu adalah upacara yang indah. Saya pikir itu sangat, sangat mengesankan,” kata Trump kepada wartawan, dikutip Reuters, Kamis (4/9/2025).
Trump mengatakan dirinya menyaksikan langsung pidato Presiden China Xi Jinping. Ia memberi apresiasi pada Xi, tetapi menyayangkan absennya penyebutan Amerika Serikat dalam pidato tersebut.
“Saya menonton pidato tadi malam. Presiden Xi adalah teman saya, tetapi saya pikir Amerika Serikat seharusnya disebutkan tadi malam dalam pidato itu, karena kami sangat, sangat membantu China,” ujar Trump.
Sebagai catatan sejarah, invasi Jepang ke China tahun 1937 menjadi eskalasi besar yang kemudian memicu Perang Dunia II. Jepang menyerah pada 1945, menandai berakhirnya konflik global tersebut. Amerika Serikat sendiri masuk ke medan perang pada 1941 dan ikut membantu pasukan China melawan Jepang, memainkan peran penting dalam kekalahan Jepang.
Xi dalam pidatonya menggambarkan Perang Dunia II sebagai titik balik besar dalam “peremajaan bangsa China” di bawah kepemimpinan Partai Komunis. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada “pemerintah asing dan sahabat internasional yang telah mendukung dan membantu rakyat China,” menurut seorang pejabat. Namun, peran AS tidak disebutkan.
Konteks ini muncul di tengah memanasnya hubungan AS–China. Kedua negara saat ini berselisih mengenai sejumlah isu keamanan, mulai dari konflik Ukraina, Laut China Selatan, hingga negosiasi perdagangan yang bertujuan mencegah saling menerapkan tarif baru.
Meski demikian, Trump tetap menekankan hubungan pribadinya dengan Xi. Ia percaya kedekatan tersebut bisa membawa dua ekonomi terbesar dunia menuju arah yang lebih positif. Trump bahkan mengatakan akan segera bertemu Xi.
Dalam unggahan di platform Truth Social ketika parade berlangsung, Trump menulis pesan untuk Xi: “Sampaikan salam hangat saya kepada Vladimir Putin, dan Kim Jong Un, karena kalian berkonspirasi melawan Amerika Serikat.”
Kremlin merespons pernyataan tersebut dengan menepis tuduhan konspirasi. Mereka menilai pernyataan Trump itu justru bernada ironis.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain
















