Peta wilayah Joint Base Elmendorf-Richardson (JBER), di Anchorage, Alaska, tempat pertemuan Trump-Putin - foto X

Washington, DC, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak yang sangat penting, seiring upaya AS mencapai gencatan senjata dalam perang Rusia-Ukraina.

Untuk diketahui, keduanya akan bertemu di Joint Base Elmendorf-Richardson (JBER), Anchorage, Alaska pada Jumat (15/8) pukul 11.30 waktu setempat, atau pulkul 03.30 dini hari WIB.  Mereka dijadwalkan bertemu di Gedung Quarters One di JBER. Gedung tersebut pernah digunakan untuk pertemuan Presiden AS Richard Nixon dan Kaisar Jepang Hirohito pada tahun 1971.

Untuk diketahui pula, pangkalan militer gabungan JBER adalah sebuah fasilitas militer AS di Anchorage, Alaska, terletak di Alaska Selatan-Tengah, di tengah pegunungan, danau, sungai, dan gletser yang indah, megah, dan berselimut salju. Kawasan ini kaya akan satwa liar. Komunitas Anchorage memiliki kehadiran militer lebih dari 29 ribu orang dan mencakup lebih dari 10 persen populasi.

Pangkalan ini merupakan gabungan yang dibentuk dari Pangkalan Angkatan Udara Elmendorf milik Angkatan Udara AS dan Pangkalan Angkatan Darat Fort Richardson AS yang digabung pada tahun 2010. Misinya adalah untuk mendukung dan mempertahankan kepentingan AS di kawasan Asia Pasifik dan di seluruh dunia.

Sementara itu, dilansir dari ABC News, salah satu pihak kunci yang tidak akan hadir pada pertemuan nanti adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Trump mengatakan pada Kamis (14/8), bahwa ia berharap pertemuan puncak tersebut akan menghasilkan pertemuan kedua yang akan melibatkan Zelenskyy.

”Saya pikir ini akan menjadi pertemuan yang baik, tetapi pertemuan yang lebih penting adalah pertemuan kedua yang sedang kita adakan. Kita akan bertemu dengan Presiden Putin, Presiden Zelenskyy, saya sendiri, dan mungkin kita akan membawa beberapa pemimpin Eropa, mungkin juga tidak,” kata Trump.

Kepada wartawan dalam penerbangannya ke Alaska, Trump mengatakan bahwa jika ada kemajuan dalam pertemuannya dengan Putin, ia akan mempertimbangkan untuk membicarakan kesepakatan bisnis dengan Rusia. Ia juga mengatakan Putin akan membawa banyak pebisnis dari Rusia ke Alaska, tetapi mengatakan bahwa tidak akan ada tindakan sampai perang berakhir.

”Jika kita membuat kemajuan, saya akan membahasnya, karena itu salah satu hal yang mereka inginkan. Mereka ingin mendapatkan bagian dari apa yang saya bangun dalam hal ekonomi,” ujar Trump.

”Dan saya perhatikan, dia membawa banyak pebisnis dari Rusia, dan itu bagus. Saya suka itu, karena mereka ingin berbisnis, tetapi mereka tidak akan berbisnis sampai perang berakhir,” lanjut Trump.

Gerbang masuk ke kawasan Joint Base Elmendorf-Richardson (JBER), Anchorage, Alaska – foto X

Sedangkan Vladimir Putin pada Kamis (14/8) memuji Trump atas upayanya untuk menengahi berakhirnya invasi Moskow ke Ukraina, seiring berlanjutnya persiapan untuk pertemuan puncak antara para pemimpin Amerika dan Rusia di Alaska.

Dalam pertemuan dengan para pejabat tingginya untuk mempersiapkan pertemuan di Alaska, menurut pernyataan yang dipublikasikan oleh Kremlin, Putin mengatakan: ”Pemerintahan Trump melakukan upaya yang cukup energik dan tulus, menurut pendapat saya, untuk menghentikan permusuhan, menghentikan krisis, dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam konflik ini.”

Ia juga mengatakan: ”Proses ini dapat menciptakan kondisi perdamaian jangka panjang baik di antara negara kita maupun di Eropa dan di dunia secara keseluruhan, jika kita mencapai kesepakatan tentang area kendali atas senjata ofensif strategis pada tahap selanjutnya.”

Pernyataan Putin muncul setelah Trump pada  Rabu (13/8) memperingatkan ”konsekuensi yang sangat berat” bagi Rusia jika Moskow gagal melakukan gencatan senjata. Trump tidak merinci apa saja konsekuensinya. Ketika ditanya apakah sanksi atau tarif akan diterapkan, Trump hanya mengatakan bahwa ia tidak perlu mengatakannya.

Kremlin: Pembicaraan Trump-Putin Dapat Berlangsung 6 Hingga 7 Jam

Sementara itu, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataan media pemerintah Rusia, mempratinjau pertemuan yang berpotensi panjang antara delegasi AS dan Rusia.

”Kami melanjutkan dengan asumsi bahwa pertama-tama akan ada percakapan empat mata. Ternyata percakapan ini akan dihadiri oleh para ajudan. Kemudian akan ada negosiasi antar delegasi, kemungkinan dalam bentuk makan siang kerja. Kemudian para pemimpin akan pergi sebentar dan kemudian berkumpul untuk konferensi pers bersama,” kata Peskov.

”Secara umum, kami dapat memperkirakan bahwa pertemuan ini akan memakan waktu setidaknya 6-7 jam,” tandas Peskov.

Volodymyr Zelensky: Putin Hanya Menggertak

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di London pada hari Kamis, melanjutkan manuver diplomatik menjelang pertemuan Trump-Putin di Alaska.

Kunjungan Zelensky ke London menyusul kunjungannya ke Berlin, Jerman, di mana pada Rabu (13/8) ia bertemu dengan para pemimpin Eropa—dan berbicara secara virtual dengan Trump—untuk merumuskan tuntutan utama Ukraina dalam setiap negosiasi perdamaian guna mengakhiri invasi skala penuh Moskow, yang dimulai pada Februari 2022.

Kyiv mengajukan lima tuntutan utama. Ukraina tidak akan terlibat dalam perundingan damai tanpa gencatan senjata sebelumnya, Ukraina harus dilibatkan dalam negosiasi, dan Ukraina akan membuat keputusan tentang konsesi teritorial apa pun dengan diskusi yang dimulai dari garis depan saat ini.

Kyiv juga mengatakan bahwa mereka membutuhkan jaminan keamanan yang kuat—dengan keterlibatan AS—untuk menyetujui kesepakatan apa pun, dan bahwa lebih banyak sanksi dan tekanan harus diberikan kepada Rusia jika KTT Alaska tidak berhasil. Zelensky dan pendukungnya di Eropa mengatakan bahwa Trump menyetujui garis besar negosiasi.

Zelensky juga mengatakan kalau dirinya memberi tahu Trump dan para pemimpin lainnya bahwa Putin ”menggertak” dalam mengejar perdamaian.

”Putin jelas tidak menginginkan perdamaian. Dia menginginkan pendudukan negara kita. Dan kita semua sangat memahami hal itu. Putin tidak akan bisa menipu siapa pun. Kita membutuhkan tekanan lebih lanjut untuk perdamaian. Tidak hanya sanksi Amerika, tetapi juga sanksi Eropa,” kata Zelensky.

”Kami membahas pertemuan di Alaska,” tambah Zelensky. ”Kami berharap topik utama pertemuan ini adalah gencatan senjata. Gencatan senjata segera.”

”Presiden AS telah berulang kali mengatakan hal ini. Beliau (Trump) menyarankan kepada saya bahwa setelah pertemuan di Alaska, kita akan melakukan kontak. Dan kita akan membahas semua hasilnya, jika ada. Dan kita akan menentukan langkah bersama selanjutnya,” tandasnya.

(Indra Bonaparte)