Donald Trump kritik pengujian mesin roket terbaru yang dilakukan Korea Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat mengatakan, tanggal dan lokasi telah ditetapkan untuk pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menimbulkan ketegangan untuk pembicaraan itu, saat Korea Selatan mengatakan akan menentang penarikan pasukan AS dari wilayahnya.

Gedung Putih mengatakan pertemuan pertama kali antara pemimpin AS dan pemimpin Korut dapat berlangsung dalam beberapa minggu mendatang. Trump akan mendesak Korut untuk menyerah pada senjata nuklirnya.

Zona demiliterisasi, atau DMZ, antara Korut dan Korsel, dan Singapura adalah salah satu pilihan teratas yang dipertimbangkan untuk pertemuan puncak. Trump minggu ini menyatakan preferensi untuk DMZ, tetapi juga mengatakan Singapura kemungkinan dapat menjadi pilihan.

Gedung Perdamaian di DMZ adalah tempat pertemuan bulan lalu antara Kim dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Gedung Putih mengumumkan bahwa Trump akan menjamu Moon di Gedung Putih pada 22 Mei, dalam pembicaraan yang bertujuan untuk menunjukkan persatuan sekutu sebelum pertemuan puncak Trump-Kim.

Kunjungan Moon diumumkan setelah penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, bertemu dengan mitranya dari Korsel, Chung Eui-yong, di Gedung Putih pada Jumat.

Chung mengatakan kepada wartawan setelahnya bahwa pihaknya “tidak dapat menerima bahwa masalah pasukan AS Korea terus diungkit.” “New York Times” mengatakan, Trump telah meminta Pentagon untuk opsi penarikan pasukan, meskipun Trump mengatakan itu tidak benar dan Bolton menyebut laporan itu “omong kosong.” “Sekarang, saya harus memberitahu Anda, pada suatu waktu di masa depan, saya ingin berhemat,” kata Trump kepada wartawan. “Tapi pasukan tidak ada dalam pilihan,” tambahnya.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat malam bahwa Bolton dan Chung mengatakan, tidak ada rencana untuk mengubah postur pertahanan bilateral AS-Korsel.

Trump, mantan bintang televisi realitas yang suka membangun ketegangan tentang berita kepresidenan yang akan datang, tidak memberikan tanggal atau lokasi untuk pertemuan puncaknya dengan Korut, dan pejabat Gedung Putih tidak segera memberikan kejelasan lebih lanjut.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby