Jakarta, Aktual.com — Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno mengatakan tanggal 1 Juni merupakan momentum yang sangat penting untuk menguatkan Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.

Berbicara dalam Simposium Nasional ‘Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Jakarta, Rabu (1/6), ia menekankan pentingnya penguatan ideologi Pancasila di tengah-tengah masyarakat. Apalagi belakangan marak muncul simbol-simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) di berbagai daerah.

Menurutnya, maraknya penggunaan simbol-simbol PKI sudah sangat mengkhawatirkan. Sebab lambang organisasi politik PKI itu telah dilarang sejak tahun 1966 silam. Partai itu mengajarkan tentang pertentangan kelas yang suatu saat bisa menindas kelas-kelas lain.

“Pengikut PKI melakukan pemberontakan sejarah PKI dapat dilihat sejak tahun 1927, tahun 1948, dan juga 1965 ke RI sendiri. G30 telah dipersiapkan secara rahasia dan mendadak serta serentak,” kata Try Sutrisno.

Pembunuhan diawali dengan menghabisi pimpinan-pimpinan TNI Angkatan Darat. Aksi biadab itu dilakukan oleh oknum-oknum tentara yang secara ideologi berseberangan dengan ideologi Pancasila.

“Kita mesti menundukkan kepala karena banyak korban dari masyarakat oleh pemberontakan yang dilakukan PKI. Bangsa ini telah secara yuridis konstitusional, dengan ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, menyatakan melarang diberlakukannya ideologi komunisme,” terangnya.

Terkait sejarah itu pula, Try Sutrisno mempertanyakan wacana agar pemerintah meminta maaf kepada PKI. Sebab justru PKI-lah yang mengawali pembunuhan dan aksi komunisme di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby