Jakarta, Aktual.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut tsunami yang terjadi di Palu, Jumat (28/9) kemarin sangat besar. Kecepatan tsunami itu pun tercatat mencapai 800 kilometer/ jam saat berada di tengah laut.

Begitu sampai ke daratan, kecepatan berkurang namun kekuatannya mampu meluluhlantakan bangunan yang ada.

“Tetapi dengan massa yang besar dapat menghancurkan seluruh insfrastuktur dan bangunan di pantai,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9).

Tsunami yang terjadi itu, kata dia, dipicu longsoran sedimen di dasar laut. Longsor itu disebut terjadi akibat gempa 7,4 SR yang mengguncang Donggala. Sedimen itu dibawa dari sungai yang bermuara di Teluk Palu.

Menurut dia, sedimen tersebut belum terkonsolidasi dengan kuat sehingga saat diguncang gempa terjadi longsor. “Kenapa terjadi tsunami cukup besar, kami telah melakukan koordinasi dengan beberapa ahli tsunami ada 2 penyebab. Pertama, di Teluk Palu, yang kalau berdasarkan video tsunami menerjang cukup tinggi, ini disebabkan ada longsoran sedimen dasar laut kedalaman 200-300 meter,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara