“Kami khawatir jika warga korban tsunami tidak memiliki ketrampilan ke depan tentu akan menimbulkan permasalahan sosial,” katanya.
Sementara itu, sejumlah warga korban tsunami di Desa Sukarame Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, mereka sangat mendukung adanya pelatihan ketrampilan karena banyak korban tsunami kehilangan pekerjaan.
“Kami merasa bingung setelah villa Selat Sunda hancur diterjang tsunami, kini nasibnya belum jelas,” kata Ahmad, warga Desa Sukarame Pantai Carita.
Ia juga mengatakan, dirinya mau merintis usaha, namun tidak memiliki modal,terlebih kondisi keuangan semakin menipis.
Untuk sementara, kata dia, dirinya masih mengandalkan hidup dari bantuan donatur.
“Kami berharap pascatsunami ini adanya lapangan pekerjaan maupun pelatihan ketrampilan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: