Dalam jumpa persnya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI membantah telah menyebabkan bentrok dengan aparat Kepolisian saat melaksanakan Aksi Bela Islam II yang berlangsung Jumat (4/11/2016) kemarin malam.

Jalarta, Aktual.com – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir meminta Presiden Joko Widodo membuka siapa tokoh politik yang menunggangi aksi Bela Islam II. Seperti yang diungkapkannya dalam konferensi pers, Jumat (4/11), malam.

Menurutnya aksi GNPF-MUI maupun ormas islam lainnya murni untuk menegakkan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

“Ketika presiden bilang ditunggangi politik, sama sekali kami enggak ada urusan dengan itu. Sampai saat ini masih tegas tangkap Ahok dan teggakan hukum,” ujar Bachtiar saat konferensi pers di Senayan, Jakarta, Sabtu (5/11).

Bachtiar menegaskan, aksi 4 November kemarin tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI Jakarta. Pihaknya menekankan, aksi unjuk rasa kemarin murni untuk penegakan hukum di Indonesia. Mengingat Ahok telah terbukti menistakan agama melalui perkataannya terkait surat Al-Maidah ayat 51 pada kunjungan kerja ke kepulauan seribu beberapa waktu lalu.

“Kami tidak mau bergeser, mau digeser bahwa ini politik itu tidak benar. Kami ingin satu tangkap penista agama Basuki Tjahaja Purnama atau ahok itu,” tegas Bachtiar.

Senada dengan Bachtiar, Panglima Front Pembela Islam (FPI) Munarman juga mendesak presiden Jokowi untuk mengungkapkan siapa tokoh politik dibalik demo 4 November.

Menurutnya sebagai umat Islam, Presiden harus membuktikan pernyataannya tersebut.

“Kalau dia (Presiden) bilang begitu dia harus buktikan, kalau dalam Islam itu, siapa yang menuduh dia harus buktikan,” kata Munarman.

Artikel ini ditulis oleh: