Jakarta, Aktual.co —Jelang rapat paripurna DPRD DKI besok untuk ketok rencana pengajuan hak angket terhadap dirinya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) justru lemparkan ‘bola panas’. Yakni terkait akal-akalan yang dilakukan DPRD DKI untuk ‘bermain’ anggaran.
Serupa dengan yang dilontarkan Sekretaris Daerah DKI Saefullah saat diskusi di DPRD minggu lalu, Ahok hari ini kembali mengungkit ulah DPRD menyunat anggaran hingga 10 persen.
Kata dia, para anggota dewan hingga wakil ketua komisi bahkan bisa memotong anggaran hingga kisaran 10-15 persen dari yang sudah disusun. 
“Lalu mereka masukan yang versinya dia, itu jumlahnya bisa sampai Rp12,1 triliun. Nah bagaimana bisa?” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/2).
Yang lebih gila lagi, ujar dia, anggaran yang dimasukkan dewan juga tidak masuk akal.
Misal, Ahok mengaku pernah bertanya ke lurah  apa betul pernah mengajukan pembelian UPS (uninterruptible power supply) atau semacam power bank. Pengakuan si lurah pun membuatnya kaget. Sebab mereka mengaku tidak pernah mengajukan pembelian USP.
“Berarti kan barang yang ditemukan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dulu ini barang siluman yang tiba-tiba muncul,” ujar dia.
Temuan itu, beber Ahok, terjadi di wilayah Jakarta Barat. Adapun UPS adalah alat yang mampu menyimpan tenaga listrik dan biasa digunakan di komputer jika listrik padam dengan harga satuan berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta.
Sedangkan untuk pembelian UPS di satu kelurahan, ujar Ahok, anggarannya mencapai Rp4,2 miliar.
“Itu kan gila‎ banget masa Rp4,2 miliar buat satu gedung lurah. Masuk akal ga?” ujar Ahok.
Beralasan agar hal serupa tidak terulang kembali, kata Ahok, maka dirinya dan Pemprov DKI ngotot agar di draf Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 diikutsertakan e-budgeting. 

Artikel ini ditulis oleh: