Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I), Jonatan Handoyo menyatakan permohonan maafnya secara terbuka kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba Kementerian ESDM atas kekeliruannya yang telah mengungkapkan indikasi pungutan liar (Pungli) di Direktorat yang dipimpin oleh Bambang Gatot Ariyono.

Dia mengaku bahwa dirinya tidak mempunyai bukti apapun mengenai pungutan liar tersebut, sehingga kemudian dia menyadari bahwa pernyataannya telah keliru dan membawa hubungan buruk bagi internal AP3I dan Ditjen Minerba.

“Saya juga sudah minta maaf pada Pak Bambang, namun mereka masih belum puas. Saya intinya ingin meminta maaf terbuka atas kelancangan saya berbicara dengan media, yang ternyata menimbulkan kemarahan besar dilingkungan Ditjen Minerba,” ujar Jonatan kepada Aktual.com, Selasa (25/10).

Dia berharap hubungan AP3I dengan Ditjen Minerba masih bisa diperbaiki dan tentunya para anggota AP3I masih membutuhkan pelayanan dan koordinasi dengan Ditjen Minerba dalam rangka membangun smelter di Indonesia.

Sebelumnya Jonatan Handoyo mengatakan kepada Aktual.com bahwa dirinya telah mendapatkan keluhan dari anggota AP3I, bahwa mereka dikenakan banyak pungutan dalam mengurus perijinan pembangunan smelter.

Dikatakan oleh Jonatan bahwa di lembaga itu telah bercokol komplotan pungli yang sangat piawai dan memiliki posisi kuat. Sehingga para pengusaha menjadi korban dari aksi komplotan tersebut.

“Kamu bayangkan, orang yang melakukan pungli itu sudah menjadi pemain sejak empat kali pergantian Dirjen. Banyangin, orang ini kuat sekali, itu Dirjennya ganti-ganti tapi dia tetap di situ, urusa ijin dia, urusan surat-aurat sama dia juga,” kata Jonatan saat itu kepada Aktual.com (19/10)

Dadangsah Dapunta.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan